REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Sabhara Polda Metro Jaya, Brigadir Heri Budianto ditemukan tewas di Pondok Maharta Blok F 3 No 27, Kelurahan Pondok Kacang timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangrang Selatan, Senin (4/7). DIa ditemukan sekitar pukul 10.25 WIB. Diduga, ia menembak kepalanya sendiri dengan senapan angin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat ibu korban, Tina Herawati (54) mendengar suara tembakan senapan angin dari dalam kamar anaknya tersebut sekitar pukul 05.00 WIB.
"Saksi (Tina) sempat mendengar suara korban menangis, kemudian saksi masuk ke dalam kamar korban dan melihat korban dalam keadaan duduk tengkurap di samping tempat tidur dan di sampingnya korban di lantai ada sebuah senjata senapan angin," jelas Awi, Senin (4/7).
Tina kemudian bertanya kepada anaknya tersebut kenapa menangis, namun Brigadir Heri tak berkutik dan diam saja. Karena khawatir, Tina pun mengambil senapan angin tersebut, dan membuangnya ke kali yang tak jauh dari rumahnya. Selanjutnya, Tina pergi ke rumah ketua RT setempat untuk melapor, namun tidak saat itu yang dicarinya tak berada di tempat.
"Lalu sekira jam 08.00 WIB, Saksi pergi Ke Polsek Pondok Aren, kemudian anggota piket Reskrim meluncur ke TKP dan ketika dicek ternyata korban sudah meninggal dunia dengan keadaan duduk tengkurap di samping tempat tidur kamarnya dan kondisinya keluar darah dari hidung dan tubuhnya sudah kaku," kata Awi.
Awi mengatakan saat ini masih dilakukan penyilidikan. Hanya saja, kata Awi, sekitar setahun yang lalu diketahui Brigadir Heri Budiyanto sempat menderita kecemasan yang berlebihan.
"Cuma setahun yang lalu ada rekomendasi dari dokter kesehatan. Yang bersangkutan ada kecemasan yang apabila dibiarkan bisa menimbulkan suatu penyakit. Kecemasan itu, rekomendasinya tak boleh dinas di bidang oprasional. Makanya yang bersangkutan sama dir-nya (atasan-red) ditempatkan di tempat lain," jelas Awi saat dikonfirmasi wartawan.
Berdasarkan keterangan saksi, beberapa hari sebelumnya korban juga pernah menembakannya ke bagian tubuhnya beberap kali. Selanjutnya, korban ke rumah sakit untuk dilakukan visum.