Selasa 05 Jul 2016 06:42 WIB

Sikapi Bom Madinah, Dunia Islam Hindari Saling Curiga

Bom bunuh diri di Kota Madinah
Foto: Independent
Bom bunuh diri di Kota Madinah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Timur Tengah dari Universitas Indonesia Yon Machmudi mengatakan dunia Islam harus bersatu menghadapi aksi-aksi terorisme dan menghindari sikap saling mencurigai dalam menyikapi bom bunuh diri di Madinah, Arab Saudi.

"Jelas secara umum yang menjadi korban adalah umat Islam. Bom bunuh diri yang terjadi di pos keamanan dekat masjid Nabawi Madinah dan dua bom lainnya di sebuah masjid di Qatif dan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jeddah, merupakan aksi terorisme yang terhubung dengan bom-bom lainnya di dunia Islam, seperti di Turki dan Bangladesh baru-baru ini," ujarnya, Selasa (5/7).
 
Menurut Yon, melihat target yang cukup kompleks ini, tampaknya aksi-aksi itu mirip dengan model serangan kelompok ISIS, karena hanya ISIS yang memiliki target luas dan sangat banyak.
 
Terkait bom di Aran Saudi itu, peraih gelar doktor dari The Australian National University (ANU) Canberra itu menyimpulkan pertama, kejadian bom yang terjadi di Qatif, di sebuah masjid kelompok minoritas Syiah. Artinya komunitas syiah menjadi target. Kedua, bom juga meledak di konjen AS di Jeddah. Ini mengindikasikan bahwa AS juga menjadi target serangan bom.
 
"Dan terakhir bom di dekat masjid Nabawi menargetkan umat Islam yang mayoritas suni. Di Madinah pelaku tidak sampai meledakkan diri di tengah-tengah keramaian jamaah tetapi di sebuah pos keamanan dekat Masjid Nabawi," katanya.
 
Dengan demikian, ujarnya, ada dua target yang berpotensi menjadi korban, keamanan Arab Saudi dan juga jamaah masjid. "Saya kira hanya ISIS yang punya obsesi melakukan teror terhadap AS, aparat negara, umat Islam baik suni maupun syiah," katanya.
 
Oleh karena itu, lanjut Yon, perlu kiranya negara-negara Muslim untuk bersatu menghadapi ancaman terorisme, "Mereka harus bersinergis melawan aksi-aksi terorisme dan bekerja sama secara optimal," katanya. Ia menambahkan, tentu saja kerja sama ini harus dapat dilakukan secara internal di dalam dunia Islam dengan melepaskan kepentingan-kepentingan AS dan Rusia. Karena, dua negara besar, baik AS dan Rusia, memiliki agenda-agenda lain yang kadang menjadikan dunia saling curiga dan bermusuhan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement