Selasa 05 Jul 2016 07:14 WIB

Lokasi Pengeboman Madinah Jauh, tak Terdengar Suara Ledakan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Aksi bom bunuh diri pada Senin (4/7) petang tidak merusak Masjid Nabawi di Kota Madinah. Dilihat foto di atas bom meledak di luar kompleks Masjid peninggalan Rasulullah SAW.
Foto: Ist
Aksi bom bunuh diri pada Senin (4/7) petang tidak merusak Masjid Nabawi di Kota Madinah. Dilihat foto di atas bom meledak di luar kompleks Masjid peninggalan Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Ustaz Fathuddin Ja'far yang sedang berada di Madinah menuturkan kesaksiannya saat insiden pengeboman terjadi. Menurutnya, ia dan sejumlah jamaah yang berbuka di Masjid Nabawi hanya melihat kepulan asap dari seberang Baki', di Madinah.

Ustaz Fathuddin melalui pesan singkat berantainya yang beredar mengatakan, ia dan sejumlah jamaah warga Indonesia (WNI) yang berada di Madinah berbuka setiap hari di Masjid Nabawi atau pelatarannya. Saat insiden terjadi mereka masih melakukan kegiatan tersebut. Bahkan ada orang yang menurut Fathuddin sempat merekam peristiwa itu.

"Terlihat cukup jauh dari dari lokasi Masjid Nabawi, kami hanya melihat kepulan asap seperti kebakaran di seberang Baki', makam para sahabat Rasulullah. Tak ada suara ledakan apa pun yang terdengar," katanya.

Baca: Sikapi Bom Madinah, Dunia Islam Hindari Saling Curiga

Fathuddin menambahkan, shalat Isya dan Tarawih pun berjalan seperti biasa. Laporan menyatakan insiden pengeboman terjadi pada Senin (4/7), saat waktu berbuka puasa.

Setelah ramai berita mengenai serangan, Fathuddin mengatakan ia memutuskan shalat Tarawih sebanyak delapan rakaat. Setelahnya ia segera keluar dari masjid dan memfoto serta merekam suasana shalat Tarawih malam ke-30, di masjid yang sangat dicintai umat Muslim tersebut.

Fathuddin mengatakan sempat melihat berita yang beredar di dunia maya. Namun menurutnya berita-berita yang beredar terlalu dilebih-lebihkan.

"Beritanya sangat dibesar-besarkan," ujarnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement