REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengutuk aksi bom di tiga kota di Arab Saudi yaitu Madinah, Jeddah dan Qatif.
"Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengutuk keras bom di Madinah, Jedah dan Qatif sebagai tindakan biadab," kata Haedar di Jakarta, Selasa (5/7). Dia mengatakan pengeboman itu juga menodai kota suci Madinah pada bulan Ramadhan. Tindakan tersebut merupakan bentuk kemungkaran yang dimurkai Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim.
Menurut Haedar, pelaku, dalang serta kekuatan di belakangnya merupakan sosok-sosok paranoid yang menghancurkan keluhuran agama, moral dan kemanusiaan universal. Bom bunuh diri, kata dia, adalah cermin manusia tidak beriman dan zalim yang merusak kehidupan. Siapapun dan atas nama apapun tidak boleh memberi toleransi perbuatan keji tersebut. Sebaliknya segala tindakan teror itu harus dikecam seluruh dunia.
Segenap bangsa dan negara, kata dia, harus bersatu melawan teroris dan kekuatan yang ada di belakangnya sebagai musuh bersama. Harus ada tindakan bersama antarnegara dan bangsa menghadapi terorisme.
"Dunia Islam harus bersatu melawan segala bentuk terorisme dan organisasi yang berada di belakangnya agar tidak menjadi area penghancuran masa depan bangsa dan negara di kawasan ini yang muaranya menghancurkan peradaban Islam," kata dia.
Semua umat manusia di seluruh dunia, kata Haedar, tidak boleh kehilangan optimisme dalam melawan terorisme. "Semoga Allah memberikan kekuatan bagi semua umat-Nya yang istiqamah menegakkan kebenaran melawan kezaliman di muka bumi," ucapnya.