Selasa 05 Jul 2016 11:14 WIB

Komisi III: Solo Diteror karena Presiden Asal Solo

Rep: Agus Raharjo/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Republik Indonesia Ir. H Joko Widodo berjalan untuk kembali ke tempat duduknya usai memberikan pidato kenegaraannya dalam peringatan hari anti narkoba internasional yang diadakan di Jakarta, Ahad (26/6).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Presiden Republik Indonesia Ir. H Joko Widodo berjalan untuk kembali ke tempat duduknya usai memberikan pidato kenegaraannya dalam peringatan hari anti narkoba internasional yang diadakan di Jakarta, Ahad (26/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi III DPR RI mengingatkan bahwa sel-sel teroris di Indonesia masih bekerja. Mereka berpotensi untuk terus menebar teror ke masyarakat Indonesia. Anggota Komisi III, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, sangat mungkin ada hubungan antara teror yang sering terjadi di Solo dengan asal Presiden RI, Joko Widodo.

"Solo sengaja dipilih karena mungkin Presiden kita berasal dari sana," tutur Dasco pada wartawan, Selasa (5/7).

Anggota fraksi Gerindra itu mengatakan, seluruh anggota DPR menyatakan simpati atas aksi yang menggemparkan Kota Solo. Kejadian teror bom bunuh diri dilakukan sehari sebelum seluruh umat Islam di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri. Kasus teror bom bunuh diri ini menandakan masih ada sel-sel terorisme di Indonesia.

Dasco juga menegaskan, aparat keamanan harus segera mengatasi kejadian tersebut. Pelaku maupun jaringan terorisme yang meledakkan diri di depan Mapolrestabes Solo harus diusut tuntas. Ini sesuai perintah Presiden Jokowi, yang memang berasal dari Solo.