REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kasjiman (65 tahun) kaget, begitu mendengar ledakan bom di Mapolresta Solo, Selasa (5/7) pagi. Ia baru saja membuka warungnya tepat di seberang jalan depan Mapolresta Surakarta.
"Masih sepi, enggak ada orang satu pun, belum banyak kendaraan, pedagang belum datang, cuma saya di sekitar sini sama beberapa tukang becak yang mendengar ledakan itu," tutur Kasjiman kepada Republika.co.id.
Awalnya ia mengira trafo listrik yang berada di depan Mapolresta Solo meledak. Ia pun memastikan hal tersebut. "Saya lihat listrik tidak mati, sewaktu lihat di halaman markas, kenapa anggota polisi keluar semua, lari-lari," tuturnya.
Bom bunuh diri terjadi pukul 07.30 WIB. Pelaku yang masuk menerobos keamanan Mapolres Solo tewas seketika. Sementara satu personel anggota polisi yakni Bripka Bambang Adi Cahyanto mengalami luka-luka dan sudah dilarikan ke rumah sakit.
Kendati demikian, Kasjiman mengaku tak takut dengan peristiwa tersebut. Dia mengatakan akan tetap membuka warungnya seperti biasa. "Saya biasa saja jualan tidak takut, besok Lebaran yang terpenting keamanannya," tuturnya.
Tak cuma Kasjiman, pedagang di sekitar Stadion Manahan juga kembali beratifitas seperti biasa. Sri Purwani (49 tahun) salah satunya. Pedagang jus buah ini mengaku tak takut dengan kejadian tersebut. "Enggak takut kan sudah ada polisi yang mengamankan, kalau tutup kasihan pembelinya nanti," tuturnya.
Hingga saat ini Polisi masih melakukan identifikasi terhadap pelaku yang masih belum diketahui namanya. Andrian Saputra