Selasa 05 Jul 2016 12:51 WIB

Terduga Pelaku Bom Solo Menghilang Setelah Bom Sarinah

Polisi mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat petugas inafis melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).
Foto: Antara
Polisi mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat petugas inafis melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelaku bom bunuh diri di halaman Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, yang bernama Nur Rohman merupakan mantan Ketua RT 01/12 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon Solo.

"Saya belum mengerti secara pasti, tetapi kalau dugaan itu benar datanya seperti itu yang ada di Kelurahan," kata Lurah Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon Pemkot Surakarta Singgih Bagijono di Solo, Selasa (5/7).

Dia mengatakan terduga Nur Rohman yang sehari-hari berjualan bakso keliling dengan sepeda motor itu, semenjak adanya peristiwa bom di Sarinah Jakarta dan ditemukan bom rakitan di Sangkrah terus menghilang, sampai sekarang ini terjadi adanya peristiwa tersebut.

Dikatakan sebelum pergi Nur Rohman yang mempunyai istri bernama Siti Aminah asal Cianjur, Jawa Barat terlebih dahulu pamit dengan warga mengundurkan dari jabatan Kepala RT 01, tetapi perginya kemana tidak diketahui. "Saya tidak mengerti perginya Nur Rohman kemana karena juga tidak memberi tahu, tetapi yang jelas istrinya dengan dua anaknya bernama Akhlaf Farman Fidai (5) dan Qois Ailan Fida (3) tinggal di Sangkrah," kata Singgih.

Menyinggung mengenai apakah dari pihak aparat keamanan sudah menghubungi istri terduga korban bom bunuh diri tersebut, Singgih mengatakan sudah dan tadi juga sudah mengecek kebenarannya jenazah Nur Rohman. "Saya belum mengerti hasilnya benar apakah tidak itu Nur Rohman, karena saya pribadi juga belum ketemu lagi istri Nur Rohman," katanya.

Menyinggung sikap sehari-hari di kampung Sangkrah Nur Rohman, Singgih mengatakan dulu biasa-biasa saja, tidak tahu setelah pergi itu, karena juga tidak pernah kontak dan juga tidak pernah kelihatan pulang di Sangkrah.

Singgih mengatakan untuk menjaga hal-hal yang tidak dinginkan juga terus melakukan penerangan atau penyuluhan kepada warga. "Di Sangkrah sekarang situasi aman dan tidak ada apa-apa teman-teman tau sendiri di daerah kami," katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement