Selasa 05 Jul 2016 13:34 WIB

Kapolres Kepulaun Seribu Minta Semua Personelnya Siaga

Rep: c62/ Red: Andi Nur Aminah
Kepulauan Seribu
Foto: www.pulauseribujakarta.blogspot.com
Kepulauan Seribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Kepulauan Seribu AKBP John Weynart meminta seluruh personel yang bertugas pada Operasi Ramadhania Jaya, Idul Fitri 2016 siaga. Hal itu disampaikannya ketika apel di kantor Polres Kepulauan Seribu, Pantai Marina, Selasa (5/7). Apel dilakukan untuk mengecek kesiapan seluruh personel yang bertugas pada Oprasi Ramadhania Jaya. “Kita mesti betul-betul siaga,” katanya di depan 104 personil gabungan di halaman Kantor Polres Kepulau Seribu, Pantai Marina Ancol.

Jhon meminta apa yang telah disampaikan sebelumnya bahwa anggota polisi harus siap siaga kapan dan di manapun dalam menjalankan tugas di lapangan. Untuk itu, ketika moment seperti sekarang ini (mengawal perayaan Idul Fitri, Red) bisa menjadi kesempatan setiap anggota polisi untuk tampil melayani masyarakat.

“Jadi yang berpikir libur, apalagi melakukan pelanggaran saat siaga satu akan mendapatkan sanksi,” katanya.

Jhon mengatakan ada tiga ensensi dari apel yang digelar menjelang perayaan Idul Fitri 2016 yang mesti dikerjakan. Itu di luar tugas dan fungsi sebagai anggota Polres Kepulauan Seribu dan Anggota Polri. Pertama, tugas dan fungsi polisi yang mengamankan ketertiban masyarakat, melindungi, mengayomi dan melayani, serta penegakan hukum.

Kedua, tugas dan fungsi Operasi Ramadhania Jaya. Ketiga, semua personel polisi mesti terus meningkatkan kesiagaan personil dan markas komando. “Pada lebaran tahun ini kita punya tugas tambahan yakni Operasi Ramadhania untuk pengaman dan pelayanan,” katanya.

Agar pengamanan dan pelayanan berjalan tanpa ada hambatan, Jhon mengatakan pihaknya sudah menyiapkan posko-posko pengamanan dan pelayanan yang ada di pulau-pulau. Misalnya markas komando yang ada di pesisir utara yakni Marina dan Kali Baru akan menjadi posko pengamanan sementara  posko di pulau-pulau akan menjadi posko khusus pelayanan.

Jhon mengatakan, berhubung Oprasi Ramadhania Jaya ini mendapatkan apresiasi dari Kapolda Metro Jaya, maka semua personel harus menjalanan tugasnya dengan baik. Apalagi kata dia hak-hak personel yang bertugas pada Operasi Ramadhania Jaya sudah dipenuhui semua.

“Jadi Kapolda akan tagih apakah tugas ekstra pada Operasi Ramadhania Jaya di pos pengamanan dan pelayanan dilaksanakan dengan sebaik-baknya atau tidak,” katanya.

Untuk itu setiap posko pengamanan dan pelayanan yang sudah ditentukan mesti ada personel polisi yang selalu berjaga-jaga. Dan terpenting pada saat hari H lebaran Idul Fitri, dia mengatakan, petugas yang sedang menjalankan tugas Operasi Ramadhania aya tidak boleh izin dengan berbagai alasan. “Bagi posko yang ditemukan kosong akan diperiksa propam. Itu tugas yang mesti dilaksanakan oleh petugas Operasi Ramadhania Jaya," katanya.

 

Esensi ketiga Jhon mengatakan adalah semua personel polisi terutama yang bertugas mesti terus waspada dalam menjalakan tugas di lapangan dan di markas komando. Mengingat Mapolres Solo diserang bom bunuh diri, maka itu tidak boleh terjadi pada kantor polisi di bawah Polres Kepulauan Seribu dan kantor-kantor polisi di daerah Jakarta.

Jhon mengatakan bom bunuh diri di Solo indikasinya akan menyerang ke markas komando Polri. Untnuk itu setiap kantor-kantor polisi di bawah komando Polres Kepulauan Seribu baik yang di Ancol, Kali Baru maupun di Polsek setempat agar diperkuat. “Kita jangan meremehkan bom bunuh diri yang terjadi di Pos Polisi Solo,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement