REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Nur Rohman (31 tahun) diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resort Kota Surakarta pada Selasa (5/7) pagi. Warga Sangkrah RT 1/12 Kelurahan Pasar Kliwon, Surakarta itu menerobos masuk melewati pos pengamanan gerbang depan Mapolresta Surakarta pada pukul 07.40 WIB.
"Menjelang serah terima anggota jaga piket, pelaku masuk menggunakan sepeda motor, melewati penjagaan dan sempat ditegur lalu diberhentikan. Dia kemudian mengucapkan syahadat dan tangannya masuk ke jaket dan terjadi ledakan," tutur Kapolri, Jendral Polisi Badrodin Haiti dalam konferensi pers di Mapolres Surakarta, Selasa (5/7).
Nur Rohman tewas dalam ledakan tersebut. Sementara satu orang personel polisi Bripka Bambang Adi Cahyanto mengalami luka-luka. Badrodin menyebut Nur Rohman merupakan anggota dari Jaringan Abu Musyaf. Ia sempat diburu tahun lalu bersama beberapa anggota lainnya. Namun, Nur Rohman berhasil melarikan diri.
Badrodin mengungkapkan Nur Rohman terus diburu setelah itu. Keberadaannya sempat terdeteksi di Jawa Timur, namun kembali lolos. Dalam pelariannya itu, Kapolri mengatakan Nur Rohman membawa tiga bom hasil buatannya sendiri.
Aksi bom bunuh kali ini merupakan serangkaian serangan serempak di berbagai negara, setelah sebelumnya di Malaysia, Turki, dan Arab Saudi. "Ada dari jubir ISIS menyebut selama Ramadhan ini ada teror, atau aksi amaliyah di seluruh belahan dunia. Untuk di Solo, target mereka adalah petugas polisi, mapolresta solo, dan yang di lapangan. Bahkan kita tahu pergantian tahun lalu, saya (Kapolri), Kapolda Metro masuk di profiling mereka," tuturnya.
Kendati demikian masyarakat diminta tidak takut dan tetap melakukan aktifitas seperti biasanya. Badrodin mengatakan pihaknya menjamin keamanan dan akan terus melakukan patroli khususnya di kota Surakarta terlebih pada malam takbiran dan Idul Fitri besok.
(Baca Juga: Ini Identitas Pelaku Bom di Mapolres Solo)