Selasa 05 Jul 2016 14:31 WIB

Bom Solo Sudah Terdeksi Sebelum Meledak

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ilham
Polisi mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat petugas inafis melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).
Foto: Antara
Polisi mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat petugas inafis melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Komando Resor Militer (Korem) 074 Wirastratama Surakarta, Kolonel (Inf) Maruli Simanjuntak mengakui memang sempat ada informasi intelejen soal rencana aksi teror bom. Meski tak diketahui secara detail, namun kordinasi agar hati-hati dan selalu siaga antar stakeholder sudah digaungkan menjelang hari raya idul fitri.

Maruli mengatakan, jika tidak ada deteksi dini, dimungkinkan kejadian bom bunuh diri tersebut akan memakan korban yang lebih banyak. Maruli juga mengatakan, bahwa si pembawa bom ini memang menyasar kantor kepolisian.

"Sudah ada deteksi dini. Makanya kenapa ia dicegah sama anggota provos. Soal kordinasi informasi intelejen sudah kami koordinasikan jauh-jauh hari," kata Maruli saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (5/7). Namun, Maruli sendiri menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang sambil waspada.

Maruli mengatakan, pengeboman kantor polisi menjadi pola ini serangan tersebut. Namun, Maruli enggan mendeteksi lebih jauh siapa dan terkait jaringan apa pelaku bom bunuh diri ini. Ia mengatakan, perlu ada serangkaian proses pemeriksaan dan penyelidikan terkait hal ini.

Ke depan, pengetatan pengawasan dan pengawalan sudah dikordinasikan baik tingkat Polsek, Polres, Korem, Kodim dan Kodam dan Polda Jawa Tengah. "Polri dan TNI besinergi untuk melakukan pengamanan selanjutnya," ujar Maruli.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement