Selasa 05 Jul 2016 15:30 WIB

Polisi Kepulauan Seribu Diminta Ikhlas, Tak Takut Serangan Bom

Rep: C62/ Red: Ilham
 Anggota kepolisian dari Divisi K-9 melakukan patroli pengamanan dengan anjing pelacak narkotika di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (1/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota kepolisian dari Divisi K-9 melakukan patroli pengamanan dengan anjing pelacak narkotika di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (1/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Seribu, AKBP John Weynart mengingatkan seluruh anak buahnya untuk tidak berjalan sendiri dalam menjalankan tugas. Larangan ini terkait bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah yang menewaskan satu orang pelaku dan membuat luka ringan pada personil kepolisian setempat.

“Jadi pada rekan-rekan yang melakukan tugas pengamanan dan pelayanan harus berdua. Tidak boleh bergerak sendiri,” katanya pada apel Oprasi Rahmat Niat di Polres Kepulauan Seribu, Selasa (5/7).

Jhon juga meminta pada saat malam takbiran dan shalat Idul Fitri semua personel harus meningkatkan kewaspadanya masing-masing dengan dibarengi niat tulus ikhlas. Sebab, pelaku teror saat ini sudah tidak mengenal etnis tertentu. Bagi siapa saja yang tidak sepaham dengan pelaku-pelaku teror akan diserang dan mejadi korban.

"Jangan sampai kita yang jadi personel Polri malah yang duluan takut. Kita tidak boleh takut, semua itu sudah ada waktunya," katanya.