Selasa 05 Jul 2016 15:40 WIB

Pelaku Bom Solo Diyakini Kejar Target di Bulan Ramadhan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
Sepeda motor yang digunakan pelaku untuk meledakkan dirinya di Mapolresta Solo.
Foto: ist
Sepeda motor yang digunakan pelaku untuk meledakkan dirinya di Mapolresta Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi teror di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7) pagi, diyakini bukan kebetulan dilakukan pada momentum akhir Ramadhan. Pelaku teror diduga ‘kejar setoran’ untuk melakukan aksinya tersebut.

Pemerhati terorisme, Nasir Abas meyakini, teror bom bunuh diri di Solo terkait jaringan ISIS. Waktu yang dipilih pelaku dalam melakukan aksi diduga terkait imbauan salah satu pemimpin ISIS, Muhammad Al Adnani.

“Dia lah yang meminta operasi dilakukan di bulan Ramadhan ini,” kata Nasir saat dihubungi, Selasa (5/7).

Mantan petinggi Jamaah Islamiyah ini mengatakan, aksi yang dilakukan pelaku di Mapolresta Surakarta terlihat tak terencana. Pelaku bahkan sempat bingung di dalam Mapolresta untuk mencari sasaran. Ia baru meledakkan diri saat dihampiri seorang petugas polisi.

“Mereka mengejar target di bulan puasa sebelum terlewat dari bulan puasa. Maka asal saja, di mana targetnya,” kata Nasir.

Nasir menambahkan, medio Mei 2016, juru bicara pemimpin ISIS, Abu Muhammad Al Adnani, merilis seruan melalui pesan audio kepada para simpatisannya untuk melakukan serangan di bulan Ramadhan ini. hal itulah yang diyakini Nasir melecut simpatisan untuk melakukan aksi.

“Ramadhan, bulan penaklukan dan jihad. Bersiaplah, bersiagalah untuk membuatnya menjadi bulan bencana di mana-mana untuk kaum kafir, terutama para pejuang dan pendukung khalifah di Eropa dan Amerika,” kata pesan yang diyakini suara Adnani dalam pesan audio beberapa waktu lalu.

“Tindakan terkecil yang anda lakukan di jantung (daerah) mereka akan lebih baik dan daripada yang anda lakukan bersama kami. Jika salah satu dari kalian berharap berada di negara Islam, kami berharap kami berada di tempat kalian,” sambung pesan itu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement