REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi diguncang bom bunuh diri di tiga titik lokasi yang berbeda jelang berbuka puasa, Senin (4/7) waktu setempat. Kejadian di negeri kelahiran Rasulullah itu membuat masyarakat muslim dunia berang, tak terkecuali Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Quomas, mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Madinah, Jeddah dan Qatif itu. Apalagi, kata dia, salah satu bom yang terjadi di kawasan Masjid Nabawi di Madinah yang notabene ada makam Nabi Muhammad SAW di sekitar sana.
"Tidak ada kebaikan sedikit pun dari bom bunuh diri ini, yang dilakukan pada bulan yang suci dan hanya berjarak 400-500 meter dari masjid dan makam Nabi Muhammad", kata Yaqut dalam keterangannya, Selasa (4/7)
Yaqut menilai, aksi bom bunuh diri tersebut merupakan tindakan terorisme yang tidak bersumber dari spirit dan kebenaran hakiki ajaran Islam. GP Ansor, lanjut dia, menyerukan jihad melawan segala bentuk terorisme, radikalisme dan kekerasan, apapun motif dan pelakunya.
Yaqut mengajak umat Islam agar bersatu, meningkatkan ukhuwwah Islamiyyah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dia juga mengimbau kepada seluruh kader GP Ansor dan kaum muslimin agar melaksanakan shalat ghaib untuk mendoakan para korban aksi bom bunuh diri di tiga kota di Arab Saudi tersebut.
GP Ansor, Yaqut menambahkan, memberikan dukungan kepada pemerintah Arab Saudi untuk mengusut dalang dan motif di balik aksi teror yang meresahkan tersebut. Ia juga mengajak para pemimpin dunia Islam dan tokoh-tokoh umat untuk memberikan perhatian khusus kepada aksi terorisme ini.
"Karena ini telah terjadi di halaman belakang Masjid Nabawi dan Makam Rasulullah SAW," katanya.