REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Agus Rianto mengatakan, polisi masih menelusuri Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah tersebar di masyarakat. KTP itu diduga milik pelaku bom bunuh diri di Markas Polresta Solo, Jawa Tengah.
"Kami masih lakukan pendalaman, termasuk menelusuri sepeda motor yang digunakan pelaku saat bom bunuh diri. Kami juga terus melakukan pendalaman dan pengumpulan keterangan saksi-saksi di TKP," kata Agus saat konferensi pers di kantor Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/7).
Berdasarkan data dari KTP tersebut, nama pemilik KTP itu adalah Nur Rohman kelahiran Solo, 1 November 1985. Dia merupakan warga Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo."Apabila ada perkembangan, termasuk dari KTP tersebut akan kami konfirmasi lebih lanjut," ucap Agus.
Peristiwa tersebut terjadi antara pukul 07.30 -07.40 WIB ketika seorang pengendara sepeda motor memasuki halaman Polresta Solo dan diberhentikan anggota provost yang sedang bertugas dan tidak lama kemudian terjadi ledakan.Akibat peristiwa tersebut, pengendara sepeda motor diduga sebagai pelaku meninggal dunia.
Sementara itu, Brigadir Bambang Adi Cahyanto yang bertugas mengalami luka di mata sebelah kiri dan luka bakar di bagian tubuh dan saat ini dirawat di salah satu rumah sakit di Solo.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) masih berlangsung. Beberapa material yang diduga digunakan pada bom yang meledak antara lain beberapa gotri, serpihan benda lain, dan juga bekas-bekas mesiu akibat ledakan.