REPUBLIKA.CO.ID, ABUDHABI -- Pemerintah Uni Emirat Arab mengecam keras serangan teroris di sejumlah kota di Arab Saudi, yakni Jeddah, Qatif, dan Madinah.
"Kami memiliki kesetiakawanan dengan saudara kami di Kerajaan Arab Saudi dalam memerangi kejahatan terorisme, yang bertujuan menebar ketakutan, mengecap pihak lain kafir, dan menghasut," kata Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama antarbangsa UAE Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan sebagaimana dikutip Kantor Berita WAM, Selasa (5/7).
Dia menyatakan sepenuhnya mendukung langkah Saudi menumpas ancaman terorisme, yang bertujuan mengacaukan keamanan dan ketenangan kerajaan tersebut tanpa menghiraukan kesucian Ramadhan, Masjid Nabawi, dan tempat ibadah lain. Abdullah menekankan ketenangan Arab Saudi adalah pilar utama stabilitas UEA dan kawasan Teluk Arab.
"Berdasarkan atas kenyataan sekarang, kami percaya bahwa kejahatan itu menyasar beberapa kota di UAE dan masyarakatnya. Kami sangat percaya bahwa pemimpin Saudi mampu menumpas ancaman kelompok teroris dan berbagai bentuknya," katanya.
Ia menyatakan kelompok tersebut tidak akan berhasil dalam mencapai tujuan berkat solidaritas dan kohesi nasional di kawasan itu. Abdullah juga menegaskan Islam tidak akan melakukan tindakan yang menyimpang dan berideologi ekstrem yang tidak sesuai, baik dengan agama tersebut maupun tradisi dan sejarah budaya Arab.
Ia berkesimpulan persoalan terorisme membutuhkan kerja sama, koordinasi, dan kesungguhan dalam menumpasnya. "Kejahatan tersebut menargetkan rumpun-rumpun kerajaan Arab Saudi dan negara-negara lain yang akan membuat kita bertekad dan memutuskan untuk melawan mereka dengan kekuatan penuh dan melawan mereka yang berusaha untuk merusak agama kami yang beradab dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan, keamanan, dan stabilitas," katanya.
Abdullah juga menyampaikan belasungkawa kepada para pemimpin dan rakyat Arab Saudi serta keluarga korban. Tiga bom bunuh diri meledak di sejumlah kota di Arab Saudi pada Senin waktu setempat atau menjelang saat berbuka puasa sehingga menewaskan empat petugas keamanan.
Ketiga bom tersebut, dalam serangan yang diduga terkoodinasi itu, meledak di kawasan parkir dekat makam Nabi Muhammad saw di Masjid Nabawi di Madinah, rumah ibadah warga Syiah di Qatif, dan dekat kantor konsulat Amerika Serikat di Jeddah. Beberapa hari sebelumnya, serangan teror oleh kelompok bersenjata ISIS terjadi di kawasan sejumlah negara lain seperti Turki, Bangladesh, dan Irak.
Serangan di Arab Saudi seperti sengaja dilakukan pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan. Seorang pelaku serangan meledakkan bom di kawasan parkir dekat makam Nabi, tempat suci warga Muslim, demikian keterangan juru bicara pihak keamanan kepada Kantor Berita SPA.