Selasa 05 Jul 2016 19:39 WIB

Jadi Target Serangan Teror, Seluruh Anggota Polri Diminta Waspada

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Polisi mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat petugas inafis melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).
Foto: Antara
Polisi mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat petugas inafis melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi bom bunuh diri terjadi di halaman Mapolresta Solo pada Selasa (5/7) pagi atau sehari menjelang hari Raya Idul Fitri. Polri mengimbau seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan saat bertugas, karena ada indikasi target pelaku teror adalah anggota kepolisian.

"Polisi dianggap sebagai penyebab atau penghalang tujuan yang ingin mereka capai, sehingga menambah target sasaran mereka termasuk anggota Polri, ini kita sampaikan ke jajaran untuk waspada," ujarnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karo Penmas Divhumas) Polri Brigjen Agus Rianto.

Diketahui, sebuah ledakan terjadi di halaman Mapolresta Solo Jawa Tengah pada Selasa (5/7) pagi yang berasal dari bom bunuh diri seorang pengendara motor. Ledakan terjadi di halaman Mapolresta Solo sekitar pukul 07.30 WIB.

Saat itu diketahui ada satu pengendara sepeda motor tak dikenal yang diduga pelaku hendak memasuki halaman Mapolresta Solo, lalu dihentikan oleh anggota Provost yang tengah berjaga.

Namun pengendara sepeda motor tersebut tetap menerobos masuk melalui penjagaan. Petugas pun mengejar terduga pelaku, lalu tak beberapa lama tiba-tiba terjadi ledakan keras dari badan pengendara tersebut.

"Yang diduga pelaku meninggal, lalu anggota kami Brigadir Bambang mengalami luka pada mata, bagian sebelah kiri dan luka bakar di sebagaian tubuhnya, saat ini dirawat di salah satu RS di Surakarta," kata Agus.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement