REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepolisian Resor Kota Medan meningkatkan kewaspadaan setelah terjadinya aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).
"Mengantisipasi teror bom tersebut, Polresta Medan memperkuat markas komando dan pos pengamanan Lebaran di daerah itu," ujar Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Selasa (5/7).
Salah satu langkah memperkuat posko yang ada di luar markas Polresta Medan, menurut dia, yaitu dengan membekali personel Kepolisian dengan senjata laras panjang.
"Kita memberikan senjata laras panjang untuk memperkuat posko pengamanan," ujar Kombes Pol Mardiaz.
Ia menyebutkan meskipun sudah ada operasi Ramadniya 2016 untuk mengamankan perayaan Idul Fitri 1437 Hijriyah, namun pengamanan terus ditingkatkan. Bahkan, seluruh direktorat di Polda Sumut dikerahkan bersama satuan kewilayahan untuk meningkatkan pengamanan pada Lebaran ini.
"Polresta Medan melakukan sterilisasi di lokasi yang akan menjadi tempat Shalat Id," kata mantan Kapolres Mandailing Natal (Madina) itu.
Sebelumnya, seorang pengendara sepeda motor memaksa masuk ke Markas Polresta Solo sehingga dikejar petugas Provos pada Selasa (5/7) sekitar pukul 07.30 WIB.
Namun tepat di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Solo terjadi ledakan yang berasal dari badan pengendara sepeda motor tersebut hingga mengenai wajah anggota Provos.
Seorang pelaku tewas di tempat, sedangkan anggota Provos yang terluka dibawa ke rumah sakit guna menjalani perawatan.