Tradisi 'Bakar Gunung' Semarakkan Takbiran di Bengkulu

Red: Yudha Manggala P Putra

Rabu 06 Jul 2016 01:12 WIB

Tradisi bakar gunung. Foto: indonesianall.blogspot Tradisi bakar gunung.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Masyarakat Suku Serawai di Bengkulu menggelar tradisi "bakar gunung" yakni membuat gundukan dari batok kelapa lalu dibakar untuk menyemarakkan malam takbiran menyambut 1 Syawal 1437 Hijriah.

"Bakar gunung hanya penamaan karena tumpukan batok kelapa dibuat menjulang seperti gunung lalu dibakar," kata Sekretaris Bengkulu Heritage Society (BHS), Asnody Restiawan di Bengkulu, Selasa (5/7).

Ia mengatakan tradisi ini juga kerap disebut "Ronjok Sayak" di mana sayak merupakan bahasa daerah dari batok kelapa. Pada zaman dulu kata Asnody, kegiatan "bakar gunung" tersebut dilakukan merata oleh warga. Pembakaran batok kelapa kering yang tersusun rapi hingga setinggi lebih satu meter menjadi pemandangan umum di depan rumah warga.

"Apalagi zaman dulu belum ada listrik sebagai penerangan jadi pembakaran batok kelapa ini jadi penerang sebagai bentuk sukacita menyambut Idul Fitri," ucapnya.