Rabu 06 Jul 2016 02:17 WIB

Warga Kampung Akuarium yang Terpaksa Berlebaran di Tenda

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
 Suasana malam takbir di bekas gusuran Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (5/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Suasana malam takbir di bekas gusuran Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (5/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kampung Akuarium merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan suasana yang berbeda pada tahun ini. Mereka terpaksa berlebaran di tenda-tenda, setelah rumah tinggal mereka digusur oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Salah seorang warga, Supi (33 tahun) merasakan suasana berbeda di lebaran tahun ini. Kata dia, jika tahun lalu masih sempat memasak untuk keluarganya, tahun ini sudah bisa mengulanginya lagi. 

"Suasananya beda sekarang. Kalau dulu lebaran di rumah, sekarang di sini, sedih sih," kata Supi kepada Republika.co.id saat ditemui di dalam tenda, Selasa (5/7) malam.

Di atas puing-puing reruntuhan rumah tersebut, tamak berdiri enam tenda berwarna hitam. Di dalam tenda yang ditempati Supi, dihuni oleh sekitar 10 keluarga. Supi sindiri tinggal di dalam tenda tersebut bersama suaminya, ketiga putrinya, dan juga seorang putranya.

"Semuanya karena keterpaksaan mas. Ya mau bagaimana lagi. Yang penting nikmati aja lah," ujarnya.

Putrinya yang masih beumur 4 tahun, saat itu tampak tengah sibuk bermain kembang api bersama anak-anak lainnya di depan tenda tersebut. Sampai saat ini, Supi masih menunggu ganti rugi dari pemerintah atas kehilangan rumahnya.

"Inginnya setelah ini, indah akhirnya. Ini cobaan terberat dalam hidup saya, berat banget. Waktu dibongkar anak saya pas ujian SD lagi," ucap wanita yang sudah tiga bulan tinggal di tenda tersebut.

Warga yang tinggal di tenda lainnya, Afroni (48) mengatakan, momen lebaran tahun lalu lebih ramai di kampungnya tersebut. Namun, kata dia, lebaran tahun ini  sangat sepi.

"Dulu kita bisa ikut takbiran, gak kayak sekarang sepi," kata pria beranak dua tersebut.

Ia tampak masih kecewa dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang telah melakukan penggusuran dengan sesukanya. "Masak kita dianggap kayak kucing begitu saja. Hati nuraninya di mana?," kata Afroni.

"Sekarang memang ada yang berkuasa, tapi ingat ada yang Maha Kuasa. Lihat aja nanti di akhirat," ucapnya.

Seperti diketahui, Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara telah digusur oleh Pemprov pada Senin (11/4) pagi. Ribuan petugas Saptop PP, TNI, dan Polri menggusur rumah dan kios warga kampung yang bersebelahan dengan Pasar Ikan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement