REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO -- Seorang mantan tahanan Guantanamo, Jihad Ahmed Dhiad dilaporkan telah hilang selama berminggu-minggu setelah dipindahkan ke Amerika Latin. Warga Suriah ini diyakini berada di Brasil sehingga peringatan internal dikeluarkan oleh maskapai Brasil.
Dhiad adalah satu dari enam tahanan Guantanamo yang dipindahkan ke Uruguay. Di bawah hukum, Dhiab berhak meninggalkan Uruguay untuk pergi ke negara lain karena ia sudah bukan tahanan. Namun otoritas perbatasan kebakaran jenggot karena kehilangan jejaknya.
Otoritas perbatasan yakin Dhiab berada di Brasil. Meski otoritas Brasil mengatakan tidak ada rekam jejak Dhiab masuk negara tersebut. Isu hilangnya Dhiab mulai diwaspadai sejak Juni, ketika otoritas Brasil melakukan koordinasi dengan otoritas AS dan Uruguay.
Menurut Washington Post, pejabat AS yakin Dhiab sudah meninggalkan Brasil tanpa dokumen yang diperlukan. Ia diduga menggunakan passport palsu.
Mantan menteri luar negeri Uruguay, Belela Herrera mengatakan, otoritas perbatasan terlalu berlebihan mengkhawatirkan Dhiab. Menurutnya, pria itu jelas-jelas tidak melakukan sesuatu yang salah.
"Ia punya kartu identias asli yang dikeluarkan pemerintah Uruguay yang membuatnya bisa pergi ke negara lain, ia bukan buronan," kata Herrera dikutip RT, Selasa (6/7). Sejumlah isu yang beredar adalah pemerintah Uruguay dinilai tidak membantu proses bermukim dari mantan tahanan itu.