REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bripka Bambang Adi Cahyanto, korban insiden bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta pada Selasa (5/7) masih terkulai lemah di Rumah Sakit Panti Waluyo, Surakarta, Jawa Tengah. Bambang dilarikan kerumah sakit setelah mengalami luka parah di bagian kaki dan wajahnya.
"Di bagian matanya itu yang parah, sampai susah melihat karena kena sepihan kaca sewaktu terjadinya ledakan. Mata sebelah kirinya ada bayangan, berkabut kondisinya masih lemah," tutur Widya Rosana, adik korban di Rumah Sakit Panti Waluyo, Rabu (6/7).
Bripka Bambang sempat mencegah Nur Rohman (Pelaku bom bunuh diri) masuk ke Mapolresta Surakarta. Namun malang, saat ditanyai, Nur Rohmah meledakan bom yang sudah terpasang dibadannya. Insiden itu terjadi sekitar pukul 07:40 WIB di depan halaman depan dekat kantor SPKT Mapolresta Surakarta. Akibatnya sejumlah kaca gedung pecah dan mengenai tubuh Bripka Bambang. Sementara pelaku tewas seketika ditempat.
Bripka Bambang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mawardi untuk mendapat pertolongan pertama. Namun setelah itu, ia dirujuk ke Rumah Sakit Panti Waluyo. Sementara jasad Nur Rohman tengah di bawa ke Polda Jawa Tengah untuk di identifikasi lebih lanjut.
"Kakinya masih luka, tidak dioperasi hanya di bersihkan saja. Semoga cepat sembuh dan bisa dinas kembali, dan mudah-mudahan tidak trauma setelahnya," tuturnya.