REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Polri akan memberikan penghargaan kepada Bripka Bambang Adi Cahyono, korban dalam insiden bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta pada Selasa (5/7), pagi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolresta Surakarta, Kombespol Ahmad Lutfi saat membesuk korban di Rumah Sakit Panti Waluyo pada Rabu (6/7), sore.
"Kami akan memberikan penghargaan kepada anggota kami (Bripka Bambang) yang telah mempunyai dedikasi tinggi dan melebihi panggilan tugas," tuturnya.
Bripka Bambang sempat mencegah Nur Rohman (pelaku bom bunuh diri) masuk ke Mapolresta Surakarta. Namun malang, saat ditanyai, Nur Rohmah meledakan bom yang sudah terpasang dibadannya. Akibatnya sejumlah kaca gedung pecah dan mengenai tubuh Bripka Bambang. Sementara pelaku tewas seketika ditempat.
Bripka Bambang yang mengalami luka di pelipis dan kaki sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Dr Mawardi. Dia kemudian dirujuk ke RS. Panti Waluyo.
Kata Lutfi, anak buahnya itu akan diberi kenaikan pangkat. Sementara saat ini kondisi Bripka Bambang, kata dia, masih perlu perawatan lebih lanjut. Terkait jenazah Nur Rohman, kepolisian masih melakukan penyidikan lebih lanjut.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo juga melontarkan pujian terhadap Bripka Bambang. Rudyatmo menilai Bripka Bambang layak diberi penghargaan dari kesatuannya.
"Polri memang perlu mempertimbangkan itu, tanpa bantuan beliau mungkin sesuatu yang kita tidak inginkan terjadi. Layak mendapat penghargaan dari kesatuannya, sudah bagus," kata Rudyatmo, menemani Kapolresta Surakarta.
Sementara itu, agenda awal Presiden Joko Widodo juga berencana menjenguk korban. Setelah melaksanakan Shalat Id dan silaturrahmi dengan warga di Padang, Sumatera Barat, Jokowi langsung terbang menuju Solo. Namun setibanya di Solo, Jokowi batal menjenguk Bripka Bambang sore ini. Dijadwalkan Jokowi akan berada di Solo hingga Jumat (8/7).