REPUBLIKA.CO.ID, SAMBAS, KALBAR -- Makanan khas Lebaran tak mesti melulu identik dengan opor ayam dan ketupat sayur. Di Kabupaten Sambas, ada juga makanan khas yang selalu tersaji saat hari raya Idul Fitri. Menu itu bernama Lontong Sayur Mi Sanggol.
Lontong sayur khas Melayu Sambas ini berbeda dengan lontong pada umumnya. Sebab terdiri atas sayur kacang, nangka, sawi kol, wortel, daging sapi atau ayam, dan mi sanggol. Apa itu mi sanggol? "Mi bulat menyerupai sanggol (sanggul) wanita berkebaya," jelas Hatijah, ibu rumah tangga di Desa Tebas, Kecamatan Tebas, Rabu (6/7).
Menurut Hatijah, mi sanggol merupakan salah satu elemen yang membuat lontong sayur khas Sambas ini rasanya semakin nikmat. "Ketika dimakan sedikit lembut karena ada nuansa mi dalam lontong sayur tersebut," ungkapnya.
Menu Lebaran pertama itu, khusus dihidangkan untuk sanak keluarga yang bersilaturahim, selain kue lapis khas Sambas. "Kalau Lebaran tanpa lontong sayur dan kue khas, maka nuansa Lebarannya tidak akan terasa," kata ibu tiga anak tersebut.
Sementara itu, Aton warga Desa Sempalai, Kecamatan Tebas tidak hanya menyediakan lontong sayur untuk menjamu tamu Lebaran. Ia juga tak pernah luput menghidangkan makanan khas lain yakni kue lapis belacan, dodol, dan kue ratih. .
Menurut dia, umumnya masyarakat Melayu Sambas memang sudah terbiasa menghidangkan kue lapis dalam menjamu tamu-tamunya yang bersilaturahim merayakan Lebaran. "Kue kering paling-paling satu dua macam saja. Tetapi, kue lapis bisa lebih dari empat macam," ungkap ibu tiga anak tersebut.
Pengamat Budaya Sambas A Muin Ikram menyatakan, tradisi menghidangkan lontong sayur dan kue lapis khas memang sudah mulai ditinggalkan. Pasalnya, generasi sekarang lebih menyukai kue kering. Pangan yang sebenarnya dulu tidak dikenal oleh masyarakat Sambas.