REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyiapkan Posko Darurat Bencana sejak menjelang Lebaran hingga September mendatang. Diprediksi, Kabupaten Malang Timur sudah memasuki fase rawan bencana alam akibat gelombang La Nina.
"Berdasarkan pantauan kami, ada potensi peningkatan bencana sehingga memberlakukan kebijakan darurat bencana banjir, longsor dan pohon tumbang," kata Kepala BPBD Kabupaten Malang, Hafie Lutfi, Kamis (7/7).
Dikatakan, keberadaan posko bencana tersebut sangat penting. Bahkan, posko tersebut sudah beroperasi sejak Juni lalu dan kemungkinan akan tetap disiagakan hingga September. Posko bencana tersebut juga dilengkapi berbagai kebutuhan mendasar ketika terjadi bencana, termasuk mobil tangki air bersih yang bisa didistribusikan kepada masyarakat.
Selain petugas dari BPBD Kabupaten Malang, lanjutnya, pihaknya juga melibatkan personel dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan PMI.
"Koordinasi dengan berbagai pihak terkait juga terus kami instensifkan agar jangan sampai putus komunikasi," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Posko Bencana, Dixie mengatakan setiap hari hingga September mendatang ada lima hingga 10 orang yang berjaga di posko.
"Tim posko juga dibekali berbagai peralatan untuk penanggulangan pertama jika terjadi bencana, seperti perahu karet dan eskavator," katanya.