Kamis 07 Jul 2016 13:41 WIB

Pengamat: Bom Madinah Bukan Asal Aksi, Bisa Saja Bukan ISIS

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Kepulan asap hitam usai terjadi ledakan bom di luar lingkungan kompleks Masjid Nabawi, Madinah, Senin (4/7).
Foto: EPA/Saudi Press Agency
Kepulan asap hitam usai terjadi ledakan bom di luar lingkungan kompleks Masjid Nabawi, Madinah, Senin (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Di dunia Islam ada tiga tempat yang paling dianggap penting yakni Makkah, Madinah, dan Al Aqsa. Apabila salah satunya tersentuh tindak terorisme bisa menimbulkan kontraksi cukup kuat.

"Pilihan aksi di di halaman parkir Masjid Nabawi adalah pilihan aksi luar biasa dengan target politik yang serius, dan menurut saya ini bukan asal aksi," kata pengamat terorisme dari The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya, baru-baru ini.

Harits enggan mendahului hasil investigasi pihak Pemerintah Saudi. Namun saat ini arus opini terkonstruksi sedemikian rupa tersangka merupakan elemen ISIS. Menurut Harits, kemungkinan pelaku mengarah ke pihak lain masih memungkinkan. "Bisa juga kelompok syiah, operasi intelijen dari pihak negara Barat, Zionis Israel dengan masin-masing target mengikuti roadmap yang sudah mereka disiapkan," ujarnya

Ia menilai, publik perlu membaca posisi dan sikap negara Saudi dalam konstelasi konflik Timur Tengah, termasuk di Yaman. Begitupula hubungan Saudi dengan negara Barat dalam percaturan konflik.

Harits pun mencoba menerka atau mengkalkulasi mengapa Saudi dan tempat strategis seperti Masjid Nabawi dan sekitarnya menjadi target aksi bom bunuh diri.

Baca juga, Bom Teror Tiga Kota di Arab Saudi: Madinah, Qatif dan Jedah.

Menurut dia, jika tersangkanya adalah ISIS, maka ini pilihan berani dan nekat. Pasalnya tindakan tersebut kontraproduktif bagi mereka. Masyarakat dunia pun Islam tidak akan bisa menerimanya.

"Dukungan masyarakat yang diharapkan ISIS akan rapuh dan tereduksi jika betul mereka yang melakukannya. Makin mengkristalkan posisi ISIS berhadapan dengan dunia Islam," kata dia.

ISIS sangat populer di dunia. Mereka tidak lagi membutuhkan popularitas atas aksinya di Komplek Masjid Nabawi. Harits menilai aksi di Madinah justru hanya akan membuat sikap pemerintah Saudi lebih diktator menyumbat semua energi warganya yang sebagian mengalir ke ISIS.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement