REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie meminta siapapun tak mengaitkan aksi teror bom dengan Islam. Menurutnya, Islam tak pernah mengajarkan cara-cara kekerasan, apalagi hingga menghilangkan nyawa orang lain.
“Siapapun tidak usahlah salahkan Islam. Orang Islam juga tidak usah larut pada teori konspirasi,” kata Jimly di kediamannya di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (7/7).
Jimly mengatakan, tak ada satupun agama di dunia yang mengajarkan cara-cara kekerasan. Islam, kata dia, adalah agama penuh cinta damai dan tak pernah memerintahkan penganutnya untuk membunuh orang dalam menyampaikan dakwahnya.
Menurutnya, teror yang terjadi di Solo, Jawa Tengah maupun tiga tempat di Arab Saudi adalah perbuatan keji. Apalagi, salah satu kota yang dibom adalah Madinah yang merupakan kota sakral bagi umat Islam di dunia. Orang-orang yang melakukannya, kata dia, tak memahami agama secara komprehensif.
Baca juga, Bom Teror Tiga Kota di Arab Saudi: Madinah, Qatif dan Jeddah.
Dia menambahkan, jangan sampai teroris dipersepsikan keliru. Teroris tidak terkait dengan agama tertentu. Semua agama, lanjut dia, tidak membenarkan orang masuk surga dengan cara yang tidak halal seperti bunuh diri.
“Kalau mau masuk surga mari bersama-sama berkompetisi dengan mengajak semua orang berbuat baik dengan cara yang baik,” ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini.