REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) akan memperbanyak drum-drum berisi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk disiagakan di sepanjang ruas jalur untuk arus balik Lebaran. Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto menyebutkan, drum-drum ini sengaja 'disebar' di sepanjang jalur yang padat kendaraan agar kendaraan yang butuh bensin bisa membeli BBM tanpa harus masuk ke area SPBU.
Berdasarkan pengalaman pada arus mudik yang lalu, kemacetan padat sempat terjadi salah satunya karena banyaknya kendaraan yang mau masuk ke SPBU. Dwi menambahkan, pada arus mudik kemarin Pertamina sudah menjaga ketersediaan pasokan BBM minimal untuk dua hari dalam sekali pasok. Masalah baru muncul ketika macet parah terjadi di ruas tol Pejagan - Brebes Timur. Truk tanki Pertamina ikut terhambat sehingga pasokan BBM ke SPBU juga mandek.
"Pada saat balik agak berbeda, tapi menjadi perhatian. Pertama, bagaimana jalur suplai SPBU disiapkan lancar. Kedua suplai lewat drum-drum akan kita tingkatkan terus. Orang macet di jalan tidak numpuk keluar SPBU tapi bisa diisi saat dia macet," ujar Dwi saat berkunjung ke kediaman Menteri Perekonomian Darmin Nasution, Kamis (7/7).
Dwi menambahkan, Pertamina akan tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membersihkan bahu jalan di ruas tol. Bahu jalan ini bakal digunakan mobil pikap Pertamina untuk menyisir ruas tol agar konsumen yang terjebak macet tetap bisa mengisi BBM.
"Koordinasi sama kepolisian. Kita harapkan (jalur) paling kiri bisa dikosongkan untuk emergency termasuk suplai ke SPBU. Jalur kiri kan enggak boleh diisi tapi itu karena kemacetan. Kita sudah koordinasi dengan kepolisian dan Kemenhub. Mudah-mudahan lebih baik pada arus balik," ujarnya.
Sedangkan untuk pasokan, Dwi menegaskan Pertamina memiliki stok BBM yang cukup. Ketersediaan pasokan BBM dijaga di atas 20 hari. Bahkan suplai BBM yang sebelumnya disediakan untuk wilayah Jakarta dan Jawa Barat oleh MOR III, dialihkan ke Jawa Tengah atau MOR IV. Ia mengakui tantangan terbesar adalah bagaimana memastikan masyarakat tetap bisa mengakses BBM di tengah kemacetan.
"Kita tingkatkan lebih banyak. Ketersediaan stok enggak masalah, di atas 20 hari. Tapi menuju ke titik itu yang kita pikirkan. Truk tangki sudah kita pindahkan. Priok Plumpang (Jakarta Utara) kecil demand-nya, sudah kita pindahkan, 20 truk tanki konsentrasi di mana. Problemnya itu adala membawanya," ujar Dwi.