REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie meminta pemimpin dunia untuk tidak membuat keputusan yang memicu terjadinya kekerasan. Sebab, hal itu diyakini akan memunculkan kekerasan-kekerasan baru.
“Semua pemimpin dunia kita imbau jangan melakukan kekerasan kepada orang lain yang akan menciptakan kekerasan lagi,” kata Jimly di kediaman pribadinya di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (7/7).
Dia berharap, pemimpin-pemimpin negara tak mengulangnya lagi sehingga bisa memicu konflik-konflik horizontal bertambah luas. Menurut mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini, keputusan yang memicu terjadinya perlawanan dan berujung pada kekerasan sudah terbukti dan terjadi.
“Toni Blair sudah menyesal tapi sudah telat. Kita tunggu George W Bush, dia belum merasa menyesal. Mudah-mudahan diberi petunjuk Tuhan untuk segera menyesal, untuk memberi inspirasi kepada seluruh pemimpin dunia agar jangan membuat keputusan yang menciptakan kekerasan yang tidak perlu,” ujar dia.
Mencuatnya ISIS, menurut Jimly, salah satunya terpicu lantaran pengambilan keputusan-keputusan yang melahirkan kekerasan baru. “Itu kan karena diadu oleh kesalahpahaman orang barat,” ujar dia.