Kamis 07 Jul 2016 18:16 WIB

'Taman Nasional Way Kambas Harus Terus Hidup'‎

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Badak Sumatera bernama Harapan, tiba di Taman Nasional Way Kambas, Lampung.
Foto: Republika/ Mursalin Yasland
Badak Sumatera bernama Harapan, tiba di Taman Nasional Way Kambas, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR -- Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur akhirnya kembali di buka sebagai salah satu tempat wisata masyarakat Lampung. Way Kambas sempat ditutup karena persoalan administrasi di pemerintah pusat. Pemerintah daerah dan pemerintah pusat akhirnya sepakat membuka kembali salah satu taman nasional yang memiliki penangkaran gajah tertua di Indonesia ini.

Taman nasional (TN) Way Kambas memang menjadi salah satu ikon provinsi Lampung. Bahkan ikon ini banyak dijadikan berbagai ornamen di Provinsi Lampung.

"Pemda (Pemerintah daerah) melobi ke pusat agar taman nasional ini bisa dibuku. Dan akhirinya‎ bisa dibuka kembali," ujar Humas TN Way Kambas Sukatmoko, Rabu (7/7).

Sukatmoko menjelaskan, dengan dibukanya Way Kambas untuk wisata, maka masyarakat sekitar bisa mendapatkan ‎pendapatan dari wisatawan yang banyak membeli makanan. Selain itu, dengan berbagai kegiatan wisatawan yang bisa berinteraksi dengan gajah, bisa mengajarkan wisatawan bahwa gajah bukanlah mahluk yang harus ditakuti meski badan hewan ini besar dan menakutkan.

"Kalau anak-anak yang datang kan jadi tahu bahwa gajah itu hewan yang baik dan bisa diajak bermain. Makanya taman nasional ini harus tetap hidup," ungkapnya

Salah satu pengunjung, Furry (28) mengaku sangat senang bisa datang ke tempat wisata ini. Berbeda dengan tempat wisata yang ada gajah seperti kebun binatang, gajah di Way Kambas terlihat lebih alami karena berada di alam bebas.

"Kalau di Jakarta kan mereka di ruangan gitu, kurang greget," kata Furry.

Warga dari Cikampek yang tengah mudik ini berharap taman nasioanl ini bisa menambah rekreasi selain naik gajah dan atraksi. Sebab kegiatan itu pasti bisa membuat wisatawan lebih banyak berdatangan ke Way Kambas. "Misal adakan outbond gitu kan bisa," paparnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement