Jumat 08 Jul 2016 05:17 WIB

Sebelum Meninggal, Almarhum Husni Kamil Sempat Mengeluh Sakit

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Damanhuri Zuhri
Husni Kamil Manik
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Husni Kamil Manik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik meninggal dunia Kamis (7/7) malam. Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, sekitar pukul 21.03 WIB.

Kepergian pria kelahiran Medan, 18 Juli 1975 ini pun mengejutkan semua pihak, mengingat Husni diketahui tidak pernah memiliki riwayat penyakit apapun, seperti disampaikan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay. "Selama ini tidak ada yang serius," ujar Hadar di rumah duka almarhum di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Jakarta, Jumat (8/7) diilni hari.

Meski begitu, Hadar menuturkan pada beberapa minggu terakhir di bulan Ramadhan ini, ada sejumlah keluhan dari Almarhum terkait kesehatannnya. Hal itu pun diketahui saat almarhum harus izin dari kegiatannya sebagai Ketua KPU.

"Bulan puasa ini ada beberapa keluhan, permohonan izin dari Pak Husni, beliau sms mohon maaf telat harus ke RS. Mohon maaf telat karena tak enak badan, itu minggu-minggu terakhir," ujar Hadar.

Namun kata Hadar, keluhan tersebut kemudian tidak menjadi pembicaraan lebih lanjut oleh rekan-rekan komisioner lainnya. "Kami pikir biasa saja kayak kami kadang kami sakit. Jadi tak kami tanyakan lebih lanjut," ujarnya.

Ia menambahkan, di minggu terakhir puasa almarhum juga diketahui nampak seperti kelelahan. "Beberapa kali Pak Ketua seperti kelelahan, tapi saat ditanya beliau soal kesehatannya, beliau katakan sudah di terapi pijit," tutur Hadar. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement