REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mengaku terus mengoptimalkan pelayanan jalan tol di momen arus balik Lebaran 2016. Penegasan tersebut sekaligus merespons kritikan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan perihal penumpukan kendaraan di Brebes Exit beberapa waktu lalu.
"Kritikan itu kita jadikan masukan, kita memaksimalkan upaya mengurai kemacetan di tol saat mudik, hal yang sama kita lakukan pada penanganan arus balik," kata Kepala Badang Pengelola Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna kepada Republika.co.id, Jumat (8/7). BPJT merupakan badan di bawah Kemenpupera yang menangani jalan tol.
Upaya tersebut di antaranya dengan mempercepat proses transaksi nontunai. Petugas tol juga masih dikerahkan untuk melakukan "jemput bola" sehingga transaksi tidak hanya dilakukan di gardu tol.
Ia menguraikan, pintu keluar tol Brebes difungsikan untuk memfasilitasi kendaraan berasal dan menuju Brebes dan sekitarnya. Posisi pintu keluar tol sudah melalui proses pengujian dan studi kelayakan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah.
"Jadi, bacanya jangan dilihat kemacetan kemarin karena dekat pasar atau dua lajur, Lebaran itu semua kendaraan berkumpul," tuturnya. Pada momen Lebaran terjadi peningkatan volume kendaraan berlipat ganda.
Ketika kondisi normal, jalan di Exit Brebes dinilai akan lancar. Lonjakan kendaraan di Palimanan, misalnya, sebanyak 60 ribu per hari. Jumlah tersebut lebih tinggi dari kondisi normal yang hanya 12 ribuan kendaraan saja.
Terlebih jika Tol Trans Jawa tersambung hingga Semarang. Nantinya kendaraan yang dilayani Brebes Exit hanya kendaraan lokal sebab kendaraan menuju Pemalang maupun sebaliknya akan disediakan tol tersendiri. Beban kendaraan di Brebes Exit otomatis akan terdistribusi.
Herry pun menyebutkan arahan Menpupera soal tindaklanjut mengurai penumpukan kendaraan di Brebes Exit. "Ke depan bagaimana memfokuskan Trans Jawa-Semarang bisa dipakai untuk tahun depan, kita petakan konstruksi mencapai target," tuturnya.