REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ribuan unit kendaraan menuju arah Bogor yang sempat terjebak macet hingga puluhan kilometer dapat melaju dengan kecepatan sedang. Kemacetan panjang dapat terurai setelah Polres Cianjur memberlakukan sistem saru arah menuju Bogor.
Sebelumnya ribuan kendaraan terjebak selama lima jam di Jalur Puncak-Cianjur, Jumat (8/7). Antrean panjang kendaraan pelancong, pemudik dan warga lokal terus mengular dari Puncak Pass dengan ekor antrean di Jalur Cugenang-Cianjur sepanjang 30 kilometer, dengan laju kendaraan terhenti selama beberapa belas menit.
Hingga malam menjelang ekor antrean terus memanjang sehingga ratusan petugas diturunkan ke jalan untuk mengatur arus lalulintas agar kemacetan tidak bertambah panjang. Bahkan sejumlah pos pam di Jalur Cianjur-Bandung, sejak sore telah mengarahkan pengendara dengan tujuan Bogor dari arah Bandung untuk mengunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Kapospam III di Jalur Puncak, AKP Falahudin, saat dihubungi Jumat, mengatakan, setelah berkoordinasi dengan Polres Bogor, menjelang malam baru pihaknya dapat melakukan sistem satu arah menuju Bogor karena sejak siang hal tersebut belum dapat dilakukan karena tingginya volume kendaraan menuju kawasan Puncak-Cipanas dari Bogor.
"Baru menjelang malam sistem satu arah dapat dilakukan dan antrean sepanjang puluhan kilometer dapat mencair. Kita akan berlakukan satu jam sistem satu arah agar antrean kendaraan menjelang tengah malam tidak kembali terjadi meskipun hal tersebut sulit diprediksi," katanya.
Sementara hal yang sama terlihat di jalur lintas Cianjur-Sukabumi, menjelang sore antrean kendaraan menuju Cianjur terus bertambah, diperkirakan kendaraan pemudik yang hendak kembali ke perantauannya masing-masing sudah mulai terjadi dan akan terus meningkat hingga H+5 Lebaran. Antrean kendaraan dengan laju tersendat terlihat di sejumlah titik seperti Pasar Gekbrong, Pasar Warungkondang hingga pertigaan Pasir Hayam. Tingginya volume kendaraan pemudik dan warga lokal yang hendak bersilaturahmi penyebab utama terjadinya antrean di sepanjang jalur tersebut karena toko di sejumlah pasar masih tutup.
Sementara Muhamad Zuhri (34 tahun) pemudik asal Bandung yang hendak kembali ke rumah orang tuanya di Kecamatan Pacet, setelah bersilaturahmi ke sanak keluarganya harus menempuh jarak 2 kilometer selama 3 jam karena terjebak antrean di Jalan Raya Pacet-Cianjur.
"Parah sekali kalau jalur menuju Bogor macet total, sebaliknya menuju Cianjur padat lancar. Saya sudah dua jam mau pulang ke rumah orang tua di Pasekon yang tinggal 500 meter lagi di depan," katanya.