REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keputusan pemilik suara di Inggris pada penentuan pendapat 23 Juni 2016 untuk keluar dari Uni Eropa tidak mengubah tekad negara itu tetap menjadi mitra kuat di NATO.
"Inggris tetap menjadi mitra terbesar antarbangsa di perusahaan Lockheed Martin Corp F-35 untuk program jet tempur, dengan memiliki sekitar 15 persen dari setiap jet, yang dibuat perusahaan di Inggris, kata Menteri Pengadaan Pertahanan Philip Dunne, Jumat (8/7).
"Kami tidak melihat alasan untuk tidak melanjutkan program itu di masa depan," kata Dunne menambahkan.
Dunne mengatakan hal tersebut masih terlalu dini untuk diprediksi dari dampak Brexit, tapi ia tetap percaya bahwa negaranya akan melanjutkan program pertahanan terkuat dan menjadi rantai distribusi pertahanan ke Eropa.
Dia menjelaskan, pejabat industri mengatakan kepadanya bahwa diharapkan, industri kedirgantaraan secara luas tidak terdampak referendum itu. "Ini belum bisa dipastikan bahwa kami akan melihat tarif hubungan dagang yang signifikan akan datang," ujar Dunne, meskipun ia mengakui bahwa hubungan perdagangan dengan Uni Eropa masih harus dirundingkan.