Sabtu 09 Jul 2016 06:30 WIB

Pemudik Hamil Alami Kontraksi Saat Antre di Bakauheni

Pelabuhan Bakauheni
Foto: Republika/Prayogi
Pelabuhan Bakauheni

REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- Seorang pemudik yang sedang hamil asal Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah mengalami kontraksi saat perjalanan balik usai Lebaran 2016 di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Yanti (27) mengalami kontraksi dan pendarahan saat berada di lesehan Kapal Motor Penumpang (KMP) Rajarakata yang bersandar di Dermaga VI Pelabuhan Bakauheni, Sabtu (9/7) dini hari. Pemudik usai merayakan lebaran di Kampung Ciomas Padarincang, Serang, Banten itu hendak kembali ke daerah asal di Kotagajah, Lampung Tengah.

Salah satu keluarga korban, Ngkis (45) mengatakan, awalnya biasa saja Yanti dan anggota keluarga lainnya beristirahat di lesehan kapal.Namun tiba-tiba Yanti merasakan pertunya mulas serta mengalami pendarahan.

"Ya, awalnya tidak ada keluhan, hanya saja saat kapal mau sandar tiba-tiba Yanti mengalami kontraksi," kata salah satu kerabatnya.

Dokter jaga di Posko Kesehatan Pelabuhan Bakauheni dr Azis Hariwibowo mengatakan, Yanti mengalami pendarahan dan usia kandungannya juga baru 16-17 minggu. "Usia kandungan di bawah 20 minggu sangat rentan terhadap gangguan kehamilan atau mengalami keguguran," katanya.

Ia menyebutkan, kemungkinan Yanti mengalami keguguran, sehingga harus dirujuk ke RS Kalianda untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Informasi yang bersangkutan, dr Azis menambahkan, memang sebelum mudik sudah konsultasi ke dokter, namun yang bersangkutan tidak menerangkan bahwa Yanti hendak melakukan perjalanan mudik lebaran.

"Biasanya pada usia kehamilan seperti itu dokter akan memberikan penguat kandungan atau bahkan dilarang bepergian jauh, mengingat rentan terjadi keguguran dalam kondisi seperti itu," ujarnya.

Apalagi, ia melanjutkan, korban memiliki riwayat flek atau pendarahan ringan pada kehamilan pertamanya itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement