Sabtu 09 Jul 2016 19:12 WIB

Isu Konspirasi di Balik Kematian Husni Kamil Dinilai tak Punya Bukti Kuat

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (kiri)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Sekretaris Dewan Pakar DPP Partai Golkar Firman Soebagyo tidak sependapat dengan isu yang beredar di media bahwa kematian Ketua KPU RI Husni Kamil Manik ada hubungannya dengan 'kecurangan' pemilu Presiden 2014 lalu. Menurut Firman yang juga Wakil Ketua Baleg DPR RI ini, isu seperti itu sangat mangganggu ketenangan keluarga almarhum yang baru saja ditinggalkan orang dicintai.

Apalagi, kata dia, isu atau 'konspirasi negatif' itu tidak memiliki bukti yang kuat. "Saya nggak suka dengan pandangan seperti itu, kasihan keluarganya. Kita harus bisa merasakan perasaan keluarganya, kalau ditulis seperti itu hendaknya kalangan yang mengaku intelektual harus menjadi contoh yang baik dalam menyikapi belasungkawa ini, justru jangan menambah beban keluarga yang ditinggalkan," ujar Firman, Sabtu (9/7).

Menurut dia, ada pandangan dan pendapat dari orang tertentu yang menulis dan mengkaitkan meninggal dunianya Ketua KPU dikait-kaitkan dengan pemilu yang lalu. Dia mengimbau hendaknya sebagai umat Muslim apalagi yang sedang merayakan hari raya Idhul Fitri untuk tidak berburuk sangka.

"Kita harus bisa jaga perasaan keluarga yang ditinggalkan dengan anak-anaknya yang masih kecil dan dihadapkan pada cobaan berat ini," ujarnya.

Ia meminta pada pihak-pihak tertentu yang menyebar 'fitnah' itu untuk segera menghentikan upayanya itu. Karena urusan mati, hidup, jodoh, dan rezeki kepunyaan Allah SWT. "Semuanya itu hanya Allah yang tahu tentang meninggal dunianya. Sahabat kita Hunsni Kamil Manik adalah sudah menjadi rencana Allah, dan hanya Allah yang tahu dan mungkin itu yang terbaik," kata Firman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement