Sabtu 09 Jul 2016 22:04 WIB

Inggris Izinkan Tentara Perempuan Berperang di Garis Depan

Red: Nur Aini
Tentara Inggris. Ilustrasi
Foto: PA
Tentara Inggris. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Militer Inggris akan mencabut larangan bagi perempuan berperang di garis depan. Perempuan dapat berperang di garis depan untuk pertama kali pada November.

Kementerian Pertahanan menerangkan, keputusan itu akan menindaklanjuti tinjauan dari laporan kesehatan terkait bahaya jasmani dan rohani perempuan saat bertugas di medan perang. Perdana Menteri David Cameron menyambut saran kepala militernya, dengan meminta aturan itu segera diterapkan. "Angkatan perang negeri ini memiliki peran penting lantaran dianggap sebagai pasukan kelas dunia dan ikut menjadi cermin masyarakat Inggris," kata Cameron pada Jumat (8/7).

Ia menilai pencabutan larangan itu adalah langkah besar. "Kebijakan itu menunjukkan bahwa militer mengoptimalkan potensinya dan memberi kesempatan lebih luas bagi perempuan untuk mengisi semua kedudukan," katanya.

Keputusan itu dibuat setelah Amerika Serikat mengumumkan seluruh posisi di medan perang terbuka untuk perempuan pada Desember. Perempuan telah diperbolehkan berperang di garis depan oleh sejumlah negara maju, termasuk Kanada dan Israel. Sementara itu, India merekrut pilot jet tempur wanita pertamanya pada Juni.

Resimen tank dan kendaraan tempur Inggris, The Royal Armoured Corps (RAC), akan menjadi divisi pertama memperbolehkan perempuan bertugas di garis depan pada November. Divisi lain akan menerapkan kebijakan itu dalam waktu tiga tahun mendatang. Lebih dari 80 persen posisi di Angkatan Bersenjata Inggris terbuka untuk perempuan, sehingga sepuluh persen dari jumlah tentara diisi kaum hawa. "Pemberian izin bagi perempuan untuk bertugas di seluruh posisi akan membantu memaksimalkan seluruh potensi yang tersedia dan menunjukkan Angkatan Bersenjata negeri ini punya pandangan yang modern," kata Kepala Staf Jenderal Sir Nick Carter.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement