REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi memblokir penggunaan layanan komunikasi FaceTime milik Apple. Pemblokiran dilakukan oleh otoritas telekomunikasi Arab Saudi.
Keputusan pemblokiran FaceTime di Arab Saudi telah mengejutkan para pengguna, terutama yang membeli ponsel Apple di luar negeri. Bahkan, banyak pengguna Apple mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial.
Twitter, merupakan media sosial yang paling banyak digunakan para pengguna untuk menanyakan pemblokiran. Pihak Apple sendiri hanya menyatakan, kalau keputusan blokir dilakukan oleh otoritas Kerajaan, dan bukan perusahaan.
Sementara, para pengguna mengatakan keputusan pemblokiran tidak memiliki alasan logis apapun. Karenanya, mereka menuntut ada penyelidikan lanjutan mengenai pemblokiran layanan komunikasi FaceTime tersebut.
Pengamat Teknologi Arab Saudi, Asif Al Murshidi, mengatakan FaceTime merupakan layanan Apple yang cukup canggih. Pasalnya, pengguna dapat sekaligus menggunakan layanan audio dan video menggunakan data seluler atau WI-FI.
"Pemblokiran layanan ini akan mengakibatkan ketergantungan pengguna pada alat komunikasi yang normal," kata Al Murshidi, seperti dilansir Arab News, Sabtu (9/7).
Ia menambahkan, keputusan pemblokiran akan menyusahkan warga, terutama ketika berbicara ke luar negeri. Hal itu diperlukan oleh orang tua dan kerabat dari mahasiswa Arab Saudi di luar negeri.