Ahad 10 Jul 2016 08:32 WIB

Pemerintah Diminta Introspeksi Diri atas Tragedi Tol Brebes

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Kendaraan memasuki pintu Tol Brebes Timur-Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (9/7). (Republika/Wihdan Hidayat)
Kendaraan memasuki pintu Tol Brebes Timur-Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (9/7). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan, Lebaran 2016 diwarnai kemacetan terpanjang dan terlama di Pintu Tol Brebes. Bahkan kemacetan tersebut memakan korban jiwa hingga 12 orang meninggal dunia.

"Pemerintah harus melakukan investigasi dan evaluasi serius atas tragedi Tol Brebes ini. Pemerintah harus segera memanggil dan mengkoordinasikan kementerian/lembaga terkait, pemda, operator jalan, aparat keamanan dan pihak-pihak terkait untuk memberi penjelasan dan membahas solusi jangka pendek dan panjang," katanya, Ahad (10/7).

Pemerintah harus introspeksi diri atas tragedi ini. Mengapa pelayanan jalan tol sampai begitu kacau? Jangan membela diri atau melempar tanggung jawab, meremehkan atau menutup-nutupi masalah, apalagi sampai menyalahkan pemudik dan terkesan tidak berempati pada korban.

Pemerintah, terang Jazuli, harus secara terbuka menyampaikan permintaan maaf yang tulus dan belasungkawa kepada keluarga korban atas tragedi ini. Fraksi PKS sendiri telah memerintahkan anggotanya yang duduk di Komisi V (perhubungan dan angkutan jalan) untuk menggali informasi dan klarifikasi terkait peristiwa ini.

"Kami juga meminta agar para anggota Fraksi PKS di Komisi V segera memanggil kementerian dan lembaga terkait untuk dimintai pertanggungjawaban usai libur lebaran nanti."

Pihaknya, ujar dia, mendesak pemerintah agar segera melakukan langkah-langkah penanganan dan solusi jangka pendek untuk mengantisipasi arus balik lebaran. Jangan sampai tragedi ini terulang kembali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement