REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Ketua Himpunan Intelegensi Papua (Hippa) Yan G Rumbarar meminta pimpinan partai politik di Kabupaten Biak Numfor dapat merekrut generasi muda orang asli Papua menjadi pengurus parpol menghadapi pilkada bupati 2018 dan pemilu 2019.
"Hippa juga mengingatkan kuota 30 persen pengurus perempuan Papua harus masuk dalam komposisi struktur parpol manapun, sebagai bukti untuk memberdayakan orang asli Papua dalam bidang politik di daerah," tegas ketua Hippa Yan Rumbarar di Biak, Ahad (10/7).
Dikatakan, keberadaan orang asli Papua dalam struktur kepengurusan parpol daerah diharapkan memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat lokal dalam pembinaan wawasan kebangsaan.
Yan memuji hasil musyawarah daerah IV kepegurusan Partai Amanat Nasional Biak pada Sabtu (9/7) telah memilih anak asli Papua Laurens Marandof menjadi ketua terpilih periode 20159:25 10/07/2016-2020.
Dipercayakan orang asli Papua menjadi pimpinan partai, menurut Yan, merupakan suatu kebanggaan masyarakat asli Papua karena menepis keraguan akan stigma orang Papua tidak mampu dan pemalas.
"Ya Hippa sebagai LSM independen sangat memberikan apresiasi atas keputusan musda IV PAN memilih anak asli Papua menjadi pimpinnan partai untuk periode lima tahun mendatang," harap Yan Rumbarar.
Dia berharap, keputusan musda PAN yang mengangkat anak muda Papua menjadi Ketua Partai hyarus dicontoh parpol lain sehingga pemberdayaan terhadap orang asli Papua betul-beutl nyata dan bukan sebagai slogan untuk menarik simpatik masa pemilih.
Hippa mengawal setiap proses demokrasi terhadap keberadaan orang asli Papua untuk terus diberdayakan dan menjadi tuan di negeri sendiri.
"Pengurus PAN Biak sudah memberikan pembelajaran terhadap eksistensi anak muda asli Papua, ya parpol lain yang akan bertarung di ajang pilkada dan pilgub hingga pemilu 2019 harus mencontoh jejak PAN," demikian Keua Hippa Yan Rumbarar.
Berdasarkan data sejumlah parpol peserta pemilu 2014 seperti Nasdem, PKS, PPP, PDIP, PKB dan PBB masih dipimpin ketua dari kalangan non Papua.