REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR, TURKI -- Dua serangan bom militan Kurdi mengahancurkan sebuah pos militer dan kendaraan militer pada Ahad (10/7), dan menewaskan tujuh pasukan militer. Serangan tersebut merupakan lanjutan dari konflik yang bergejolak sejak tahun lalu di Turki bagian Tenggara.
Dikutip dari Reuters, serangan tersebut merupakan serangan ketiga dalam 24 jam terakhir di wilayah Kurdi, dimana gencatan senjata selama dua tahun antara Kelompok Militan Partai Pekerja Kurdisran (PKK) dan negara pecah pada bulan Juli.
Sejak saat itu, ribuan pejuang PKK, anggota pasukan keamanan dan warga sipil tewas dalam pertempuran di seluruh wilayah itu. ''Serangan terbaru, sebuah bom di tepi jalan yang ditanam oleh gerilyawan PKK meledakan kendaraan militer dan menewaskan empat tentara di jalan antara Semdinli dan Aktutun di provisi Hakkari, di sepanjang perbatasan dengan Irak,'' dalam sebuah pernyataan militer.
Tentara lain yang terluka dalam serangan tersebut juga ikut meninggal. Sumber keamanan menyebutkan, mereka
menambahkan pasukan untuk disiagakan di perbatasan serta didukung dengan operasi udara untuk menemukan
mereka yang bertanggungjawab dalam serangan itu.
Lebih dari 40 ribu orang telah tewas dalam konflik oleh PKK yang dicap sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa sejak awal pemberontakan pada tahun 1984.