Senin 11 Jul 2016 06:55 WIB

Israel Gelontorkan Jutaan Dolar untuk Permukiman di Tepi Barat

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Permukiman Yahudi \'Maaleh Adumim\' yang dibangun di di Tepi Barat, wilayah Palestina.
Foto: AP
Permukiman Yahudi \'Maaleh Adumim\' yang dibangun di di Tepi Barat, wilayah Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pemerintah sayap kanan Israel telah menyetujui hampir 13 juta dolar Amerika Serikat untuk pembiayaan permukiman Kiryat Arba dan Hebron di Tepi Barat. Dana tersebut akan dialokasikan untuk memperkuat permukiman khusus Yahudi di wilayah Palestina yang telah diduduki.

Dana itu, seperti dilansir Aljazirah Senin (11/7), akan dikucurkan selama tiga tahun untuk berbagai isu, termasuk sosial, pendidikan dan layanan keamanan. Dana tersebut berasal dari anggaran kementerian terkait.

Kiryat Arba merupakan permukiman besar di dekat Hebron, yang merupakan wilayah Palestina terbesar di Tepi Barat. Para pemukim Yahudi yang tinggal di jantung wilayah Palestina itu dilindungi oleh ribuan tentara Israel. Sebaliknya warga Palestina dibatasi pergerakannya dengan pos-pos pemeriksaan militer.

Permukiman Israel di Tepi Barat dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional. Ini kerap kali dianggap sebagai hambatan utama dalam negosiasi antara Palestina dan Israel.

Menurut kelompok hak asasi manusia di Israel, B'Tselem, antara tahun 2009 dan 2014 permukiman Israel diperluas 23 persen di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Ada sekitar lebih dari setengah juta warga Yahudi Israel yang tinggal di lebih dari 150 permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Amerika Serikat, Uni Eropa dan banyak masyarakat internasional lain telah menyerukan penghentian pembangunan permukiman. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kerap membantah permukiman sebagai penghambat perdamaian.

"Kami terbiasa dengan posisi Amerika, kami tak menerimanya. Bangunan di Yerusalem dan Maale Adumim tidak, dengan segala hormat, menjauhkan perdamaian," kata Netanyahu pada Rabu (6/7), di sebuah konferensi pers di Rwanda mengacu sebuah permukiman ilegal di Yerusalem.

Selama ini kelompok sayap kanan pemerintahan Netanyahu dan anggota kunci kabinetnya merupakan pendukung kuat pembangunan permukiman. Mereka merupakan penentang berdirinya negara Palestina.

Sebuah keputusan yang sama, juga mengalokasikan 18 juta dolar AS untuk berbagai permukiman, yang diumumkan bulan lalu. Dua pejabat mengatakan keputusan pada Ahad (10/7) itu merupakan keputusan terpisah.

Juga pada Ahad, pasukan Israel menangkap sedikitnya 16 warga Palestina di Yerusalem Timur dan sisanya dari Tepi Barat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement