Senin 11 Jul 2016 09:49 WIB

Konflik Senjata Kembali Pecah di Sudan Selatan

Red: Karta Raharja Ucu
sudan selatan
sudan selatan

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Pemerintah Sudan menyampaikan keprihatinan yang mendalam sehubungan dengan konflik di Sudan Selatan. Sudan mengumumkan ketikutsertaannya dalam pertemuan darurat yang dijadwalkan di Ibu Kota Kenya, Nairobi, Senin (11/7).

"Pemerintah Sudan ingin menyampaikan keprihatinannya yang mendalam sehubungan dengan peristiwa yang tidak menguntungkan yang terjadi di Republik Sudan Selatan. Peristiwa tersebut mengarah kepada bentrokan militer sehingga menewaskan banyak orang dari kedua pihak dalam konflik, mengganggu keamanan dan menciptakan kondisi tidak aman," kata Kementerian Luar Negeri Sudan di dalam pernyataan.

"Berdasarkan keinginan sangat besar Sudan mengenai keamanan Sudan Selatan, Presiden Sudan mengadakan percakapan telepon dengan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit dan Wakil I Presiden Riek Machar, dan mendesak mereka agar menahan diri serta mengendalikan keadaan untuk mewujudkan kestabilan serta perdamaian di Selatan," kata Kemenlu Sudan menambahkan.

Kemenlu Sudan menyatakan telah mengadakan kontak intensif dengan mitra internasional yang terlibat dalam penerapan kesepakan perdamaian di Sudan Selatan untuk mengendalikan keadaan. Menteri Luar Negeri Sudan Ibrahim Ghandour direncanakan ikut dalam pertemuan darurat menteri luar negeri IGAD di Ibu Kota Kenya, Nairobi pada Senin, kata pernyataan tersebut.