Senin 11 Jul 2016 13:18 WIB

MTQ di Mataram, Lebih dari Kompetisi Mengaji

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Menikmati  Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.   (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Menikmati Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mataram akan menjadi tuan rumah kompetisi MTQ Nasional. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Mohammad Lalu Faozal mengungkapkan, gelaran MTQ sudah siap 80 persen. Menurutnya, gelaran MTQ bukan hanya sekedar kompetisi mengaji dan diharapkan untuk meningkatkan potensi pariwisata di NTB. Jadi, peserta akan mendapatkan sajian tempat-tempat wisata dan tentunya bernuansa halal.

Faozal menuturkan, angka kunjungan wisatawan ke Pulau Lombok dan Sumbawa pada 2016 mencapai target 3 juta wisatawan. Pada 2015, NTB juga sudah mendatangkan lebih dari 2,5 juta wisatawan, meski pada November dan Desember daerah ini mengalami penurunan wisatawan akibat erupsi Gunung Baru Jari.

MTQ Lombok Magnet Kunjungan Wisatawan Muslim

Faozal memastikan, dalam gelaran MTQ nanti akan menyediakan venue atau tempat kompetisi MTQ yang bernuansa destinasi wisata. "Mulai dari desain venue, acara hiburan rakyat, souvenir yang berbau pariwisata, seperti nanti juga akan kami tawarkan city tour keliling kota Lombok," jelasnya.

Selain itu, segala fasilitas baik hotel maupun restoran, produk dan layanan akan dikondisikan terjamin halal seperti branding kota Lombok sebagai destinasi wisata halal.

Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin sebelumnya memaparkan untuk mempromosikan pariwisata pemerintah provinsi telah menyiapkan dana Rp 5 miliar. Pemerintah pusat pun mendukung penuh kesuksesan MTQ Nasional 2016 di Lombok. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mendorong kampanye dari seluruh kementerian di bawah koordinasinya agar publik luas mengetahui ajang tahunan tersebut.

Menurut Puan, potensi wisata halal NTB harus didorong semaksimal mungkin dalam momentum MTQ tersebut. Demikian pula, dengan wisata keindahan alam pantai di Lombok yang tak kalah dengan Bali. Dia juga mengingatkan pihak Pemprov NTB agar mempertahankan Islamic Center NTB sebagai kawasan yang produktif. Dalam arti, kegiatan keagamaan dan bisnis di sana terus hidup sesudah penyelenggaraan MTQ.

Selama ini perbandingan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara sudah cukup berimbang, yakni sekitar 40:60 persen. Tiap tahun, kenaikannya mencapai 14 sampai 15 persen. Wisatawan pun makin banyak berkunjung setelah kemenangan Pulau Lombok pada World’s Halal Tourism Award 2015 yang diselenggarakan di Abu Dhabi (UEA) memicu datangnya wisman, khususnya wisatawan asal Timur Tengah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement