Senin 11 Jul 2016 20:34 WIB

Ditanya Jokowi, Anak Husni Kamil Ingin Jadi Imam Besar Masjid Nabawi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
 Ketua KPU Husni Kamil Manik.  (Republika/Tahta Aidilla)
Ketua KPU Husni Kamil Manik. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melayat ke kediaman almarhum Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik di Jalan Siaga Raya Nomor 23, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (11/7), sore. Presiden diterima oleh keluarga almarhum.

Jokowi menyampaikan rasa bela sungkawanya sekaligus memberikan dukungan moril agar keluarga tabah mengikhlaskan kepergian Husni yang terbilang mendadak. Jokowi juga mengingatkan pada keluarga almarhum bahwa hidup mati semua insan merupakan kehendak Tuhan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat berbincang-bincang dengan ketiga buah hati Husni yang masih duduk di bangku sekolah dasar. "Kalau sudah besar nanti mau jadi apa?" tanya Jokowi.

Si sulung, Afifuddin Manik, yang duduk di kelas 6 SD, dengan lantang menjawab ingin jadi pengusaha. Putra kedua almarhum Husni, Abid WA Manik, bercita-cita menjadi imam besar Masjid Nabawi. Abid adalah siswa kelas 5 SD. Adapun si bungsu, Nuraisyah H Manik, yang masih duduk di kelas 4 SD, ingin jadi dokter.

Presiden mengaku bangga melihat semangat ketiga anak buah Husni tersebut. Ia mendoakan agar cita-cita mereka tercapai.

Husni Kamil Manik meninggal pada Kamis (7/1), di usia 41 tahun. Sebelum meninggal, ia sempat mendapat perawatan di RS Pusat Pertamina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement