REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Theresa May telah diumumkan sebagai pemimpin baru Partai Konservatif dan akan menggantikan David Cameron menjadi Perdana Menteri Inggris. May menjanjikan Inggris yang lebih baik dan membuat keputusan British Exit atau Brexit sebagai sebuah keberhasilan.
Dilansir laman BBC News, Selasa (12/7), May diapit oleh puluhan anggota parlemen Konservatif menyampaikan pidato pertamanya setelah kemenangan. Ia sempat memuji Cameron atas kepemimpinannya di Partai Konservatif dan negara. Berbicara di luar Gedung Parlemen, May mengatakan merasa terhormat dan dengan rendah hati akan menggantikan Cameron.
May berhasil meraih kemenangan, setelah rival satu-satunya dalam perebutan kursi kepemimpinan partai menarik diri pada Senin (11/7). Andrea Leadsom tiba-tiba menyatakan berhenti dan mengatakan ia tak memiliki dukungan untuk membangun pemerintahan yang kuat dan stabil.
Keputusan tersebut menjadikan May sebagai satu-satunya calon yang mengambil alih kepemimpinan partai dan menjadi perdana menteri. May juga menyampaikan penghormatan kepada Leadsom atas keputusannya.
"Saya merasa terhormat dan dengan rendah hari telah dipilih oleh Partai Konservatif untuk menjadi pemimpinnya," kata May kepada media.
Ia mengatakan tawaran sebagai pemimpin didasarkan pada kebutuhan untuk kepemimpinan yang terbukti kuat, serta kemampuan menyatukan partai dan negara juga visi postif untuk masa depan Inggris. Visi yang bukan untuk segelintir orang atau kelompok istimewa tapi untuk setiap individu.
"Bersama-sama, kita akan membangun Inggris yang lebih baik," ujarnya.
May juga mengatakan, akan menegosiasikan kesepakatan terbaik untuk Inggris yang telah memutuskan meninggalkan Uni Eropa. Menurutnya jika Inggris sudah memutuskan keluar dari Uni Eropa maka ia akan membuatnya berhasil.