Selasa 12 Jul 2016 13:06 WIB

Ahok Maju Lewat Parpol, Politikus PDIP: Padahal Sejak Awal Dia Hina Parpol

Rep: Agus Raharjo/ Red: Teguh Firmansyah
Ahok
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris menilai, sikap Basuki Tjahaja Purnama maju pilkada DKI Jakarta melalui jalur partai Politik tak konsisten. Sejak awal, Ahok menggembar-gemborkan akan maju melalui jalur independen. Bahkan Ahok dan Teman Ahok sudah menghina dan menjelek-jelekkan partai politik.

Menurut Charles, sikap Ahok dan Teman Ahok yang menghina parpol itu sangat disayangkan. Jika benar nanti Ahok akan maju melalui jalur parpol, maka tuduhan dan hinaannya terhadap parpol yang meminta mahar pada calon kepala daerah hanya isapan jempol.

"Saya sangat menyayangkan, sejak awal dia sudah mencoreng parpol, bukan hanya Ahok, tapi juga Teman Ahok‎ sampai membuat karikatur PDIP sebagai hantu," tutur Charles Honoris di kompleks parlemen Senayan, Selasa (12/7).

Charles menambahkan, seharusnya sebagai seorang pemimpin atau kepala daerah, tidak menjelek-jelekkan partai politik. Kalau memang Ahok mau maju dari partai politik, maka tuduhannya dulu tidak memiliki bukti apapun. Sebab, Ahok yang akhirnya mengingkari kata-katanya ingin maju sebagai calon perseorangan di pilkada DKI Jakarta.

PDIP menegaskan belum menutup pintu kalau Ahok ingin merapat ke PDIP. ‎Namun, bergabungnya Ahok ke PDIP harus dengan syarat.

Baca juga, Ini Lawan yang Disebut Bisa Menyaingi Ahok di Pilkada DKI 2017.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu datang ke PDIP secara baik-baik dan menjelaskan soal tudingan maupun hinaan yang pernah dilakukannya bersama Teman Ahok pada PDIP. Jadi, hal itu tergantung dari sikap Ahok sendiri.

"‎Kalau ingin gabung, harus dijelaskan baik-baik, selama ini kan belum pernah Ahok menjelaskan apa maksud serangan-serangannya dulu ke partai politik," tegas Charles.

Anggota Komisi I DPR RI ini menambahkan, PDIP tidak akan ikut mengusung atau mendukung calon perseorangan. PDIP masih menggodog nama kader-kader internal yang memiliki potensi diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Dari kader internal, nama Djarot Syaiful Hidayat, Ganjar Pranowo maupun Tri Rismaharini menjadi kandidat kuat yang akan diundang ke Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement