Selasa 12 Jul 2016 15:27 WIB

Mandiri Sekuritas Siapkan Produk Kelola Dana Repatriasi Rp 10 triliun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (12/4).  (Antara/Sigid Kurniawan)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (12/4). (Antara/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Sekuritas (Mansek) menyiapkan produk keuangan yang dapat menampung dana repatriasi kebijakan pengampunan pajak hingga lebih dari Rp 10 triliun. Direktur Utama Mandiri Sekuritas (Mansek) Abiprayadi Rianto mengatakan, dalam Grup Mandiri, pihaknya telah bekerja sama dengan Bank Mandiri serta Mandiri Manajemen Investasi untuk membuat produk terintegrasi yang sesuai dengan program pemerintah.

"Di Mandiri group kita bikin produk terintegrasi, jadi tergantung seleranya klien. Mau buka produk perbankan kita ada, mau produk Mandiri Manajemen Investasi seperti reksadana kita ada, mau produk Mansek kita juga ada, beli bonds, saham," tutur Abiprayadi di Jakarta, Selasa (12/7).

Menurut Abi, pihaknya belum dapat memastikan berapa potensi dana repatriasi yang dapat terserap ke Mandiri dari perkiraan potensi dana repatriasi yang akan masuk sebesar Rp 1.000 triliun. Namun, Mandiri Sekuritas telah menyiapkan berbagai produk keuangan yang dapat menampung dana minimal sebesar Rp 10 triliun.

"Kita menyiapkan paling tidak Rp 10 triliun ke atas. Produk senilai itu. Jangan sampai klien dengan jumlah besar datang, tapi kita tidak siap," katanya.

Abi mengatakan, penyaluran dana repatriasi, tidak harus dalam proyek infrastruktur melalui produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Apabila klien belum nyaman dengan proyek, kata Abi, pihaknya menyediakan produk lainnya seperti obligasi.

"Bisa juga kita minta ke Kementerian Keuangan untuk issue bonds, special bonds, buat proyek ini. Kan ini proyek kita juga, proyek negara. Kemenkeu tentunya akan membantu kita juga," katanya.

Ia menambahkan, adanya dana repatriasi ini akan dapat meningkatkan Asset under Management atau Nilai Aktiva Bersih (NAB) industri reksa dana secara keseluruhan menjadi dua kali lipatnya. Saat ini, NAB industri reksa dana telah mencapai lebih dari Rp 200 triliun.

"Harusnya yang menikmati bukan cuma kita, tapi industri secara keseluruhan. Sekarang kan industri reksa dana saja Rp 200 triliun lebih. Bisa naik dua kali lipat. Tapi balik lagi, tergantung kesiapan kita," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement