REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0611 Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto mengungkapkan, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terindikasi ada simpatisan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) sehingga perlu diwaspadai.
"Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan penjagaan markas, apalagi di Garut ini memang ada yang terindikasi simpatisan ISIS," kata Setyo kepada wartawan di Garut, Selasa (12/7).
Ia mengatakan, jajarannya telah meningkatkan kewaspadaan pascaterjadinya aksi bom bunuh diri di Markas Polres Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (5/7). Menurut dia, bukan hanya Polri, jajaran TNI juga perlu melakukan kewaspadaan karena potensi sasaran aksi serupa bisa saja menyerang TNI yang menjadi bagian dari institusi pertahanan.
"Bisa saja kan mereka nanti melakukan aksi ke satuan TNI," katanya.
Kepala Polres Garut AKBP Arif Budiman juga membenarkan ada simpatin ISIS di Garut. Saat ini, Kepolisian di Garut memperkuat pengamanan dan penjagaan ketat di markas Polres Garut. "Di Garut memang ada simpatisan ISIS, jadi jangan berpikir tidak ada apa-apa," katanya.
Ia mengatakan, jajarannya sudah mengantisipasi berbagai ancaman bahaya teror di wilayah Garut. Bahkan, anggota yang bertugas di lapangan, kata dia, tidak boleh sendirian sebagai antisipasi bahaya. "Sejak kejadian itu (bom di Surakarta) tidak ada anggota yang bertugas sendiri, agar bisa mengantisipasi serangan di lapangan," katanya.
Ia menambahkan, wilayah Garut diduga menjadi daerah persinggahan pelaku aksi teror. "Di antara persinggahan di Garut adalah wilayah selatan, jadi kemarin menyiagakan di sana sebagai bagian untuk mengantisipasi di sana," katanya.