Selasa 12 Jul 2016 18:35 WIB

Realisasi Penerbitan SBSN Capai Rp 138,7 Triliun

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Lelang surat berharga syariah negara/SBSN (ilustrasi)
Foto: rimanews.com
Lelang surat berharga syariah negara/SBSN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga lelang ke-13, realisasi penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) mencapai Rp 138,7 triliun. Selain lelang rutin dua pekanan, Kementerian Keuangan masih menyisakan penerbitan sukuk tabungan (saving sukuk).

Hal ini disampaikan Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto, usai halal bi halal Kementerian Keuangan di Kompleks Kementerian Keuangan, Senin (11/7). Sukuk tabungan rencananya akan diterbitkan pada September mendatang.

Tingkat imbal hasil sendiri akan ditentukan mendekat waktu penawaran, sekitar pekan ke tiga atau empat Agustus. Besar imbal hasil pun akan mengikuti perkembangan pasar. ''Target spesifik belum ditentukan, yang pasti tidak besar,'' kata Suminto.

Dalam APBNP 2016, komposisi SBSN masih 24 persen dari total penerbitan surat berharga negara (SBN). Meski komposisi tetap, nilai terbitan SBSN sedikit naik dari sebelumnya. Pada APBN 2016 target SBSN aktif sebesar Rp 143 triliun.

Alokasi dana untuk proyek yang sudah ditetapkan sejak awal tahun tidak berubah, masih sebesar Rp 13,7 triliun. Di luar itu, proyek yang jadi dasar penebitan SBSN (underlying) ikut meningkat seiring peningkatan target nilai terbitan SBSN.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement