REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), Ali Yusuf, mengatakan pihaknya akan mengfungsikan bangunan Pasar Songket bantuan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, pada Oktober 2016.
"Sesuai perencanaan bangunan tersebut masih membutuhkan kelengkapan sarana prasarana seperti pelataran parkir, pagar, sambungan listrik dan air bersih," ujar dia, di Sawahlunto, Rabu (13/7). Menurutnya, secara keseluruhan pembangunan pasar tersebut membutuhkan dana sebesar delapan miliar rupiah hingga bisa difungsikan, sedangkan kucuran dana dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp 5 miliar dimanfaatkan pihaknya untuk membangun gedung utama pasar tersebut.
Untuk itu, lanjutnya, pada perubahan anggaran 2016 pihaknya mengusulkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk melengkapi fasilitas dasar bangunan tersebut agar bisa segera dimanfaatkan. "Sementara kekurangan dana pembangunan sebesar Rp 2,5 miliar akan dipenuhi secara bertahap melalui mekanisme penganggaran belanja daerah bersama pihak legislatif," jelasnya.
Dia menambahkan, terkait pola penataan pedagang yang akan menghuni bangunan pasar tersebut pihaknya sudah mengatur komposisi dengan memberi prioritas utama bagi pedagang songket kota itu. Komposisi tersebut, terangnya, terdiri dari 40 petak kios bagi pedagang songket, 20 kios untuk pedagang cinderamata serta makanan dan minuman khas kota itu dan 15 kios sisanya dialokasikan bagi penampungan para pedagang yang terkena imbas pembagunan pasar itu.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Sawahlunto, Bakri SP, meminta pihak terkait agar mengedepankan azas adil dan berkeadilan dalam menetapkan penghuni 75 petak kios yang tersedia. Ia juga menyarankan pihak pemerintah eksekutif tidak mengabaikan prinsip-prinsip musyawarah dan mufakat guna menekan potensi konflik kepentingan individu dan golongan, dengan melakukan pendekatan semata-mata demi menyejahterakan para pelaku usaha songket beserta seluruh ikutannya.
"Jangan sampai ada praktik persaingan usaha yang tidak sehat serta upaya monopoli pembagian tempat oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab agar upaya meningkatkan daya saing pelaku industri kecil menengah yang menjadi tujuan awal pembangunan pasar tersebut bisa terlaksana dengan baik," harapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Sawahlunto, Sumbar, sudah menyediakan lahan dengan luas sekitar 4.600 meter persegi untuk pembangunan kompleks Pasar Songket bantuan dari Kementerian Perdagangan. "Pembangunannya segera dimulai tahun ini dengan memanfaatkan areal perkantoran Camat Silungkang yang posisinya berada di kawasan Simpang Tiga Muaro Kalaban," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sawahlunto, Andi Rastika.